Minggu, 14 Februari 2010

habis mau kemana lagi?
sudah berpegangan kuat malah terlepas,
terbawa dia oleh angin.
jadi harus bagaimana lagi


keluhan dan seruan yang tak terbantahkan
keraguan dan kekhawatiran mendadak menjadi satu warna

bisa kecolongan begitu
di tengah senja yang merona,
senja milikku
tega kau meludahinya dengan kelaminmu yang tak punya akal
habis pula akalku dimakan kegilaanmu
ah bicara kita melantur
melantur,tahu kau?


memang manusia suka lupa perdaban jika bicara dirasuki emosi
semua benar
sarkasme benar


ini bukan sarkasme asal sarkasme
ini namanya kecewe
eja , KE CE WA
makan itu rasa biar kau tahu bagaimana harus bersikap
difikir mudah menyembunyikan sampah
bau busuk tengik tidak terkira tahu kau
sudah kupegang malah terlepas,
eh sudah kuucapkan ya?
iya itulah!


apa yang tertinggal di dalam kendaraan di tengah senja hari itu
hanya monolog yang terjadi tanpa orang perlu tahu subyek dan obyek
dikoyak dan didera sejadi-jadinya
memar dan lebam cuma timbul dalam imajinasi
dicumbu dusta sampai berbusa
kemudian mati

Tidak ada komentar: