Minggu, 20 September 2009

hujan membawakan aku cerita malam ini


hujan membawa rindu yang tergeletak begitu saja di atas lantai
menyapunya dekat ke arahku
memaksa mataku untuk terjaga memperhatikan geraknya
semua gerak tentang rindu itu terasa akrab
walaupun waktu telah memberi jarak

harap diam

hujan menyanyikan tembang yang memilin-milin hati
bercerita tentang memori masa satu dua tahun lalu
aku tertawa
bersamaan dengan tangis yang menggelak

kemana selama ini cerita-cerita itu
aku menyembunyikan kepala di dalam toples baja
sampai tidak lagi tahu
betapa manisnya kerinduan memori satu dua tahun lalu itu

Rabu, 09 September 2009

lari waktu ayo larilah

kita semua akhirnya harus mengerti
atau bisa mengerti
mengapa waktu perlu berlari
agar sakit yang kita rasakan tidak terlalu lama bersarang
waktu yang berlari cepat menyembuhkannya
kita akhrinya bisa menerima mengapa orang-orang itu pergi dibawa waktu
karena mereka menyerah berjuang dalam waktu
mereka mengeluh sakit yang kekal
saat mereka harus menghidupi waktu
maka ketika waktu berlari itulah, mereka berpulang
dan kita harus mengerti
bahwa hidup hanyalah arena lari waktu
yang kita isi dengan bersorak
terdiam membisu
terpaku menunggu
seperti pada arena balap
kita semua duduk dan melihat waktu berlari
tidak sanggup menghentikannya
mempercepatnya
atau mencurinya

waktu berlari
seiring selaput yang berkerut di atas wajah
tidak masalah,
karena kita semua memang harus jadi tanah
yang kering
yang basah
yang mati

kita tahu, itu berharga. semenit sebelum kita tak mampu menggenggamnya

mana pergi menyimpan selembar foto
orang-orang bertanya,
kenapa mana kau simpan foto itu
kau tidak bisa melihat

mana menjawab

kalau aku tidak bisa melihat foto ini lagi,
lantas apakah juga harus dibuang
kalau aku tidak bisa melihat lagi
lalu kusimpan foto ini
artinya aku masih berharap melihatnya suatu saat
atau paling tidak... aku percaya aku masih memilikinya

orang-orang itu diam
dan segera pulang ke rumah
menemui istri-istri
melihat kekasih-kekasih
dan menghentikan waktu untuk menatap apa yang mereka miliki
selama semua masih terjangkau oleh mata

Senin, 07 September 2009

si rum itu kawan baru

aku punya kenalan
kenalan baru
tidak
sudah setahun ini tahu nama tahu wajah
baru pagi ini aku bicara
jadi baru resmi berkenalan
namanya rum
dan kerjanya mengulum permen
bicaranya tak jelas
karena ludah berkumpul di sekitar bibirnya
tapi dia bilang begini:
sudah! sudah cukup!
aku akan berhenti mengulum
dia diam...
kalau dikulum terus
orang akan lupa sifat2ku
aku akan hilang oleh waktu
aku akan dicap sebagai manusia pengulum
lihat lihat
kata mereka aku aneh
apa aku aneh wahai kawan baru


ia kemudian mengeluarkan permen di dalam mulutnya dan meletakkan di atas meja
aku heran dan bertanya, mau kemana,rum?
rum menyeriangi dari balik rambutnya
tentu ke warung, beli permen baru untuk dikulum!

bukankah rum adalah saya kamu dia
yang mempertahankan cinta apapun bentuknya
padahal tidak tahu
ada waktunya melepeh permen itu dan menggantinya

rum,
saya kamu dia

Rabu, 02 September 2009

cinta bau kentut

sialnya
bicara tentang cinta
selalu bikin mual kepalaku
dan ingin muntah di antara sela-sela jempolku
rusukku ini, yang menopang tubuh
sudah mencakar-cakar kulit dagingku
sialnya
dia tidak berhenti
hampir-hampir kubiarkan bagian jiwaku yang lain
mengejar ajalnya hingga ke batas langit sana
namun berhasil kucegah
"jangan"
kataku
"kita ini mahkluk-mahkluk minorotas
yang ditertawakan sekalipun sedang serius
kalau kau membunuh ajalnya
kita pasti ditertawakan
atau ditelanjangi
lebih baik kita dengarkan cinta versi mereka
yang katanya lebih manis dari madu
kalau cinta versi kita itu
memang bau
seperti kentut di simpan dalam toples"

satir
kasihan
aku ini cuma lupa menggunakannya
bukan tak punya
(siapa yang tahu mengapa anjing menyusu anaknya)