Jumat, 19 September 2008

keramaian dan kesepian





saya mencatat banyak hal menarik tentang KOTA. kehidupannya yang ramai, selalu bersifat komunal, banyak tawa atau luapan emosi lainnya. TAKE A LOOK. ini gambar kota jaman dulu sekali. mobil masih jadi barang langka. dan orang masih mengenal satu dengan yang lain.


bedakan dengan ini,


apa bedanya? yang ini seolah tidak pernha sepi, seperti selalu terjaga sepanjang tahun. namun jika dilihat lagi, keadaan ini hanya seolah-olah seperti itu...

tahu artinya?

cuman kita yang ada di dalamnya tahu, mana lebih indah

Senin, 15 September 2008

RUWET

aku rindu dengan kenangan-kenangan yang telah lewat beberapa tahun terakhir ini. rasa-rasanya setiap hari hidup ini makin kompleks saja. makin banyak orang yang berpartisipasi membuat perencanaan dlam hidupku pribadi dan menggangu semua yang kuingingkan dari awal. seperti sebuah kaset, awalnya semua berisi lagu-laguku, seiring berjalan waktu aku jadi tersadar telah banyak yang turut membuang ide dan pemahaman mereka di dalamnya. dan orang yang mendengarkan kasetku pasti berkomentar "ah, musiknya makin bervariasi.." atau sejenisnya.
bagus memang kalau bervariasi. namun kalau bervariasi dan ruwet..hm mngkn orang akan pikir-pikir lagi kalau mau beli ya. begitu juga dengan saya.
sekarang pkl 23.50 an dan mata rasanya sudah sangat berat. apalagi badan rasanya sudah mau bersatu dengan kasur. empuk, dingin dan nyaman. nikmat... sebentar saja, ah pasti mimpi indah rasanya.
tidak terasa ya menulis seperti ini pun menyita beberapa menit waktuku...
jadi karena badan sudah meronta ingin tidur, maka lebih baik jika saya bergegas tidur.
sampai jumpa...
p.s: oohh tidak besok jepang ulangan,bahkan pelajaran pun makin kompleks isinya.tsk...

Selasa, 02 September 2008

Mari bergerak melawan WAKTU, selamatkan GENERASI


Hanya dalam beberapa tahun ke depan kita akan kehilangan bumi untuk berpijak. Dan dalam dalam beberapa detik saja, banyak orang di sekitar kita harus kehilangan kehidupannya yang menyenangkan. Tidakkah kita sadar, betapa besar pengaruh sebuah perubahan iklim bagi kehidupan manusia kita. Jawabannya cukup dengan melihat ke sekeliling kita saja.
Bandingkan dengan beberapa periode yang telah lewat. Seberapa luas lahan hijau yang tersisa sekarang. Cukupkah lahan hijau tersebut menahan jumlah polusi, emisi dan manusia yang ada setiap tahunnya? Jika cukup baiklah kita duduk di rumah dan menikmati sisa hidup kita yang kelihatannya akan sedikit lebih panjang. Masalahnya hal itu tidak benar. Waktu kita tidak lagi banyak. Beberapa waktu yang lalu kita telah melihat ribuan gambar, video, iklan yang dipampang demi penyelamatan teman-teman polar bear,orang utan dan lain-lain yang telah lebih dulu menjadi korban dari tindak kekerasan terhadap bumi. Hari ini gambaran dari sahabat kita, komunitas kita, manusia telah jadi korban dari isu terpanas sepanjang segala generasi. Lalu untuk hari esok, siapa yang mau kita taruh menjadi korban di halaman depan wajah isu ini. Jangan palingkan muka anda saat anda membaca hal ini. Fakta ini adalah suatu hal yang patut kita renungkan dan cermati.
Satu generasi menjadi satu-satunya harapan kita untuk membiarkan bumi kita hidup lebih lama tanpa rasa sakit di tubuhnya. Marilah kita biarkan kesenangan dalam hidup ini, juga dirasakan oleh bumi kita. Dengan memulai suatu perubahan dari diri anda, kemudian sahabat anda dan akhirnya semua orang.
Waktu memang menjadikan bumi kita lebih tua. Namun apa salahnya jika kita melawan arus waktu untukmemberi kehidupan yang lebih bahagia bagi satu generasi yang lain. Toh anda melakukan ini untuk bertahan hidup. Jika amerika punya alasan untuk mempertahankan eksistensi bangsanya saat menyerang irak, apakah ia punya alasan saat membuka industri senjata dan menjadi penyumbang terbesar bagi sakitnya bumi kita? Alasan untuk bertahan demi satu generasi, lebih dibutuhkan ketimbang terus memperhatikan nasib satu bangsa saja.
Ingat, bumi kita berulang tahun terus menerus dan menjadi tua dalam waktu yang tidak anda bayangkan. Jangan berikan ia hadiah ulangtahun yang merusak, membakar, menghancurkan dan membanjiri bumi kita. Berikan ia tonik untuk menumbuhkan lagi pepohanan sebagai rambutnya. Juga jangan kita buang-buang tabungan alam bumi kita dengan foya-foya belaka. Mulailah sekarang demi satu generasi yang lain.

uang dan perjuangan


Dan seandainya saja semua orang puny uang untuk bisa membeli satu hari bagi hidup mereka. Masalahnya adalah selama ini mereka tidak bertahan dengan uang, lebih kepada insting dna nyali saja. Tengok saja bagaimana beraninya bocah usia 3 setengah tahun turun ke jalanan ramai. Melintasi jalanan dnegan kaki telanjang, saat lampu hijau menyala bergegas naik ke pinggiran sebelum terkena serundukan kendaraan bermotor yang tak punya mata. Hanya untuk mendapat speuluh ribu rupiah atau syukur-syukur lebih. Mungkin kita melihat mereka tertawa dengan yang lain. Berlarian Nampak seperti tak punya beban. Tapi siapa yang tahu,kalau pikiran mereka telah lebih kritis dan banyak daripada gizi yng bisa mereka masukan dalam tubuh. Bagaimana masyarakat kita bisa menjadi creator kalau dimulai dari generasi muda saja sudah hidup susah tanpa harapan.
Saya Cuma bisa menghela napas sangat panjang jika memandanginya. Masalah ini tak kenal unjung dan pangkal. Cuma bisa berputa dan dim-diam menjalar lalu jadilah karakteristik. Aih aib nian bangsa ini. Meredeka sudah lebih dari setengah abad, tapi manusinya belum bisa cari makan dengan cara yang layak. Coba piker, bagaimana dengan keluarga mereka di rumah. Siapa yang tahu uang yang mereka hasilkan masuk ke ksaku siapa. Untung kalau bisa buat beli makan ayah dna ibunya, kalau dipakai berjudi oleh oknum-oknum tak beradat,mau bagaimana coba? Menangis darah pun rasanya tidak mampu meluapkan kesesakan rasanya.
Pernah memperhaikan tubuh-tubuh mereka. Selain kurus, dekil, dan hitam apa lagi yang bisa digambarkan. Perhatikan dengan seksama, dan anda akan terkejut. Ada bekas lebam dan luka-luka. Jangan diterka ulah siapa. Akan jadi makin pilu hati ini memikirkannya.
Kalau anda mulai merasa bingung siapa yang jadi objek di sini, tanyakan pada diri anda, kemana anda habiskan uang anda setiap harinya. Restoran bintang 5 dengan harga mencekik leher atau barang-barang yang masa depannya hanya jadi rongsokkan saja. Saya sedang tidak bicara soal uang, tpi perhatian anda. Koreksi saya jika saya bicara terlalu salah dan tidak tepat. Tapi janganm-jangan andalah orang-orang tak beradat yang melukai bocah-bocah hitam itu. Ya, saya dan anda lah orangnya. Siapa yang tahu darimana anak-anak itu berasal. Bisa saja kan mereka dari keluarga yang ayah atau ibunya anda pecat karena alasan yang tidak sebanding dengan pekerjaan mereka. Atau bisa juga mereka tetangga anda, yang sama-sama terkena banjir. Bedanya anda punya uang lebih saat itu untuk membenahi kehidupan anda. Dan mereka, kelihatannya tidak. Dan jadilah mereka orang-orang tunawisma yang sering anda lihat di jalanan, yang sedang kita bicarakan sekarang.
Sekali lagi ini bukan tentang nominal dalam mata uang manapun. Saya membicarakn soal hati.