Sabtu, 28 Februari 2009

reuni

malam adalah pertemuan dari sekian tahun perpisahan. yang mempertemukan muka dan muka, tawa dan tawa, sehingga menguaplah luka dan duka yang pernah terukir. satu jam lewat dalam keheningan. lalu semnagat lahir dan timbulah gegap gempita. gemuruh tawa suka yang tak terbendung menari-nari di kepulan asap dalma ruang warna warni. makanan dan segala nikmatnya tiba-tiba kehilangan selera, karena perbincangan terlalu menarik untuk ditanggalkan saja begitu. kesukaan karena kerinduan. gambar-gambar suka ria diabadikan. mungkin kami akan berpisah lagi, dan tak tahu kapan akan kembali begini lagi. maka nyanyian dan seluruhnya disimpan rapi dalam kotak hias kaca yang bercahaya. yang diletakan di rak pajangan keindahan di tiap otak manusia-manusia kala itu. mengenang.
sebuah sendu yang menyelinap menghampiriku.
yang menunggu datangnya penghiburan atas rindu
yang menanti sebuah klasik yang menjemput
tapi sayang sungguh sayang
dia pergi sebelum cahaya dinyalakan. sebelum sumbu kusulut. dan sebelum waktu berhenti.
sayang sungguh sayang
ternyata yang kurindu sudah mati
jadi bangkai berbau busuk
tak indah lagi tak suka lagi padanya
padahal sudah kukenakan helai kain yang indah
dan perona wajah yang memukau
tapi sudah pergi, sudah terkubur dalam liat
ah setiap kesukaan selalu punya kisah sendu
pasti
walau sekarang tawa dan bahagia kemarin belum lewat
tapi kemana dia, klasik?mengapa membusuk

Tidak ada komentar: