Sabtu, 10 Januari 2009

setruman kita butuh disetrum

kadang musik membuat saya menari-nari dalam khayalan yang terdalam. iramanya yang kadang menghentak memberikan garis-garis tebal pada gambar yang terbentuk dalam imaji ini. nada-nada yang dibiarkan saja mengalun seperti membentuk lengkungan-lengkungan sabit....seolah senyum
perasaan ringan yang dibagi, yang dibiarkan menguap...harumnya sampai ke jalan-jalan yang murung karena sepi. membawa nafas bagi tulang-tulang yang mati. ah musik bernyanyi bagaikan sabda bagi umat manusia
hidup tanpa musik, bayangkan. cukup jangan bayangkan... musik itu masih ada, mari rasakan saja. tempo itu, saat ini mainkan musiknya jangan terlalu perlahan biarkan saja semua mata dibuat terjaga olehnya.

Tidak ada komentar: