Minggu, 18 Januari 2009

MAGIS : hadiah senja


terantuk lagi di jalan yang belum juga terlihat ujungnya.
bus yang kutunggu seperti tak mau datang menjemput
padahal kuhabiskan tahunan menanti, aku harus segera pergi
langit senja memayungiku yang kelabu dibuat menunggu
aku harus bergegas
kebisuan satu-satunya yang menemaniku hari ini
dan kesedihan adalah hadiah dari visual indah di hujung hari
mari kulukiskan lewat barisan kata-kata apa itu visual indahku,
andai aku seorang pelukis
akan kuambil kuasku dan kuusapkan warna-warna berani itu di atas kanvasku yang tak berbatas,
beginilah rupanya mereka dalam berkas-berkas sinar oranye
berarak tak putih namun membulat, membentuk bentukan indah
itu awan
di atasnya terbit warna-warna jingga abu dan merah yang bercampur dan pecah menjadi kilat-kilatan magis
angin mengatur arah langkah langit, menjadi seolah menari
dan kemegahannya luar biasa memayungiku sepanjang jalanku
aku tak peduli berapa harga yang harus kubayarkan untuk sekiranya
sekali lagi menikmati ini
magis! visual yang magis!
----------------------------------------
dan aku rasa perjalananku akan terasa lebih menyenangkan jika kunikmati dengan kesendirian
karena sesungguhnya berdua adalah semu
dan ber ramai-ramai ah itu bukan kesukaanku
lagi-lagi aku harus bermalam di perhentian ini
sampai bus itu datang
dan mengajakku berlari mengatasi pekatnya malam

Tidak ada komentar: