Kamis, 22 Januari 2009

perang

berada di antara jutaan kata kata yang berbaris rapi menghadap matahari
terpantul sinar lembut dengan warna warni menyerupai jembatan
membuat jalan memasuki dunia langit
barisan kata kata itu berdiri terbalik dariku
dan menyembunyikan suatu hati dariku
aku berusaha menyapa,
mencari tahu hendak apa mereka berbalik dariku
tapi hening semua
kata kata hanya bergumam pada matahari tanpa memberiku waktu untuk mengerti
aku berlalu
jenuh dengan hal hal itu
tapi barisan kata kata itu menertawaiku dengan lantang
sambil berseru seru dengan bahasa yang kumengerti
"pengecut!"
pekikan mereka menghamburkan jembatan warna warni yang terbayang
yang meluapkan murka atas mereka
aku berbisik ribut pada matahari
"suruh mereka katupkan mulut"
tapi matahari menghela
"mereka cuma kata kata, tak punya mulut"
aku harus apa
terpojok dalam ruangan dengan dominasi populasi mereka
bahkan matahari berdiri di seberang jalanku
aku kurang akal
hanya diam memperhatikan barisan kata kata yang kembali diam
kembali menghadapi matahari
renunganku atas hujatan mereka jatuh pada sebuah kecil barisan kata kata
yang berkata
"realita"
oh ini alasan hujatan mereka
rupa rupanya barisan kata kata ini adalah pendakwa dalam hidup
baik kalau begitu
akan kulawan
akan kuhadapi tuduhan mereka
aku mengadu pada matahari
"katakan pada barisan yang mencemoohku dengan tawa. aku pergi, tapi bukan untuk lari! aku akan hadapi tuduhan mereka dan memenangkan sebuah kehidupan..."
matahari memekikkan suara histeria
aku hanya berlalu membelakangi
barisan kata kata ribut berbisik bisik
berdengung seperti kepakan lebah-lebah bising
hahaha
aku rasa aku telah menang
setidaknya dari barisan ini!

Tidak ada komentar: