Kamis, 30 April 2009

selaput yang sendiri

sebenarnya ini pengorbanan
bersama si selaput kalian hanya akan lihat bayangan
lupa bagaimana mendeskripsikan kebahagiaan
selaput itu punya cara menikmati rasa sakitnya
jadi jangan khawatir
kalian pergilah
bangunlah sebuah rumah dari tangkaian cinta
tinggalkan selaput yang tunggal di padang rumput
selaput itu tahu apa yang dia mau
hanya kadang tidak tahu apa yang dia perlu
tinggalkan saja dia di bawah bulan
dia selalu tahu jalan pulang
pulang menuju galaksinya
duniamu dan selaput
dipisahkan oleh seabad rindu
kalaupun ia mau
ia takkan tahu
1 hari ia habiskan dalam tawa bersamamu
kemudian dia merambat pergi mengunjungi bagian bumi yang lain
dan kau,
kau hanya kenal duka pada selaput
menjadi pintarlah
karena selaput tidak butuh iba
selaput tidak butuh rumah untuk meletakan kepala
ia tak punya kelapa
selaput tidak butuh hati
untuk menyimpan rasa
ia hanya punya ruh.
berbahagialah,
sebab pengorbanan dari selaput
sakit di awal,
bahagia akhirnya
manis
dan selaputku pergi

Tidak ada komentar: