Minggu, 26 April 2009

satu pelor untuk tiap detik di depan

seperti angin yang bertumpu jalannya di udara
aku pun melekat pada tanah di atas sini
tidak bisa terbang kalaupun ingin
tidak bisa berenang dan mengapung sepanjang tahun
walau mau.
menggerakan tungkai
bagai mengayuh pedal sepeda
terus dan terus
melaju dengan kaki melekat di tanah
itulah usaha
yang sedikit banyak diusahakan manusia
menjadi amunisi yang digunakan kelak saat perang sungguh berkecamuk
di dalam
atau di luar
hati atau pikiran
bagaiman dengan aku
dengan apa aku isikan amunisi senjata
dengan cinta yang lalu seperti angin
atau kejujuran yang nyata dan mengiba

Tidak ada komentar: