Rabu, 01 September 2010

sandiwara kecil-kecil

ada di atas meja sebuah kue
lengkap dengan lilin dan pisau untuk memotongnya kecil-kecil
sudah nyala lilin itu
empat dan lima jumlahnya
diam tegak menanti ditiup
sambil sesekali berkibar berharap segera padam

satu dua buah senyum dipasang di dinding
diam-diam memperhatikan
dua buah senyum mulai mereda
dan satu berubah jadi tangis
dinding terpaku meminta untuk tidak melihat
sebab drama kecil-kecil terlalu pilu


sekali lagi lilin
sekali lagi pisau
sekali lagi kue,
yang mulai mencair di atas meja kaca
sekali lagi
pisau menyembelih dinding yang ikut-ikut menangis
lilin pergi menghilang bersama malam
dan ruangan itu hanya tinggal kosong
dan suara menyayat dari senyum yang berduka ditinggal pergi dinding


(kue menjadi genangan di atas lantai yang memantulkan lakon-lakon bisu sandiwara kecil-kecil?)

Tidak ada komentar: