Minggu, 08 Agustus 2010

the cure pt.2

MEMPERHATIKAN

setelah sebelumnya saya bilang soal membaca buku-buku menarik, hal yang kemudian saya lakukan adalah memperhatikan segalanya. ternyata manusia itu kurang peka dengan hal yang tidak dikuasainya, dengan hal yang tidak biasa dilihat didengar dirasa. tapi kalau kita mau coba membuka sedikit lebih lebar jendela mata, ada jutaan hal menari yang tidak pernah bosan untuk diperhatikan.

dari buku indera-indera kita yang lama tertidur dibangunkan dan kemudian berfungsi lebih baik. jadi bisa menyadari hal-hal yang tabu selama ini.

pagi ini,
saya ke gereja. duduk di barisan belakang sendiri karena papa saya menemani kerabat yang lansia.dari kesendirian saya di sana, saya lebih tenang menjalani misa. saya lebih senang memperhatikan ke depan dan berlaku seolah-olah ritual yang terjadi di altar hanya disaksikan saya seorang. ada satu momen luar biasa yang buat saya jadi terlihat magis. sederhana dan selalu begitu2 saja sebenarnya...


pemimpin altar mengangkat piala ke atas dengan khusyuk dan wajahnya bersinar terkan pantulan sinar pada tubuh piala perak yang terangkat. di belakang suara paduan suara bersahut-sahutan
"kuberikan hatiku...padaMU"



yang membuat saya takjub, betapa bayak hal spiritual yang kita lewatkan di saat kita seharusnya merasakannya. kita di gereja tapi malah lebih sadar dengan suara bayi menangis, atau bbm yg terus-terus memanggil. momen ini seperti saya disadarkan. dimana ya hati saya selama di gereja?



dimana ya momen ini bisa menyembuhkan kita? saya jadi ingat, manusia kalau lapar pasti rewel. sama dengan hati jiwa. kalau tidak pernah diberi makan pasti jengkel rasanya. mungkin memang harus diberi makan. berikan makan spiritual pada jiwa dan hati, supaya kenyang dan baik keadaannya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

finally, you'd just shown ur faith.