Senin, 23 Maret 2009

mendambakan adalah ciri ciri kematian

merajut dari berkas sinar pada lilin yang hampir habis sumbunya,
kemudian diwarnai dengan ledakan warna warni daun daun
duduk dan bersembunyi di kolong meja dapur
berlarian menuruni tangga yang berkarpet prusia
atau mencium aroma pepermint yang samar-samar meresap di kain gordyn
adalah sepenggal dari kegembiraan yang tak pernah mampu terganti
di hari ini atau esok
bagaimana rasa mencicipi semangkuk penuh keju kue apel
dan tenggakan malu-malu pada segelas brandy yang memanggang daging ayam gemuk di malam natal
aku takkan lupa
betapa sukacita terbakar jadi hanyut dalam ruang sempit
hangat dan menguap jadi oksigen di sana
ahh aroma dan suhu
merebak merangsang inderaku yang menderita akibat waktu
yang menua sebelum tiba usia
kelelahan-kelelahan menimbulkan fatamorgana kebahagian hari kemarin
seolah baru saja terjadi
dan tersimpan dalam saku celana
rapat dan erat

hembusan nafasku melambat
karena jantung berhenti memompanya
sampai hari nanti kebahgian ini kembali
bangunkan aku
karena istirahatku akan panjang
dan tenang

Tidak ada komentar: