Senin, 23 Maret 2009

filosofi matahari

seperti menengadahkan semangkuk yang polos pada matahari
berusaha menangkap sinarnya
dan menutup dengan jari jemari yang berlubang di tiap celahnya
mungkin seperti itulah mimpi yang kukejar
mustahil
namun kemustahilan tidak pernah berarti kesia-siaan.
asalkan kita tahu wadah apa yang harus kita gunakan untuk menangkap sinar matahari
maka dengan tersenyum bangga kita akan mendapatkannya
mimpi
adalah sinar matahari yang bersinar di saat kita bangun dari tidur
adalah sebuah harapan baru di hari yang lain
adalah semangat dimana kita harus terus bangkit walau jatuh sampai tak tertahankan sakitnya
adalah tempat dimana kita berlari untuk
dan mimpi adalah segalanya
jadi dengan apa kita menangkap sinar matahari?
dengan itulah kita menangkap mimpi kita
bisikku : kerja keras dan kecerdikan adalah jalan bukan jawaban

Tidak ada komentar: