Minggu, 28 Desember 2008

kaki telanjang

rasanya baru sekitar semenit lalu aku berdiri di perjalanan ini, lalu kemudian sudah kulihat garis batas dari periode perjalanan ini. pergantian tahun yang lain, menambahkan 1 bilangan setelah lewat pukul 00.00... apa artiinya? apa pentingnya? aku tahu seberapa lama aku telah berjalan, tapi aku lupa menghitung berapa hektar tanah yang telah kuinjak dengan jari-jari kakiku yang telanjang menghadap bumi. aku lupa bagaimana caranya mereka bertahan di atas permuka bumi yang tak datar, yang berelief, yang sebentar kasar sebentar kemudian lembut memanjakan. satu hal yang kutahu mereka telanjang tak berdaya.
kakiku ini harus bisa jadi teladan untuk kita semua , untuk kita berpikir menghadapi 1 bilangan tahun yang terbaru. kakikaki tak punya akal, tapi mereka berinsting. tak kan berteriak tapi mereka cukup merasa. mereka jarang dipuji karena indah, karena memang pada dasarnya mereka tidak indah, dan mereka memang pemalu. lalu mereka toh tetap hidup, mereka tetap diperlukan. walau kadang mereka terlupakan.
sering kudengar orang mengatakan ini "cuci kaki sebelum...(apapun itu)" atau "kalau kaki kotor kamu tidak boleh naik tmpt tidur" hal yang sepele tapi cukup menyita separuh pemikiranku. mengapa hanya kaki yang harus dibersihkan? bagaimana dengan rambut, muka, perut atau paha??? diskriminasi yang agaknya keterlaluan ya. tapi itulah kaki, sebenarnya penting. sebenarnya sangat diperhatikan, namun berbeda cara. mungkin dengan keekstriman perlakuan pada kaki inilah, kakikaki tumbuh kuat dan mandiri dengan sendirinya. tak perlu dipuji tak perlu dimanja. mereka dapat menjejak di atas lahan yang panas, dingin , datar berbukit, datar berbatu licin basah dan seterusnya.
kekuatan kaki inilah yang menginspirasi saya untuk tetap bertahan dalam segala situasi sampai akhirnya tahun 08 ini dilewati dengan memuaskan. dan semoga di tahun yang 09 itu saya bisa seperti kaki, yang berjalan tanpa peduli rintangan yang tumbuh tanpa harus mengembik memohon bantuan.

untuk kaki,
terimakasih inspirasinya (semoga di tahun 2009 ketelanjanganmu menguatkan saya)

Tidak ada komentar: