Minggu, 10 Juli 2011

Never ending tale

saya percaya keajaiban ada dimana-mana
hanya kadang terselip di antara mereka yang lelah bermimpi
keajaiban yang tak punya bentuk itu
sesekali terlihat bertengger di sebelah bul-bul yang bersenandung
pernah juga ada berbaring di tetesan embun
dan kata siapa pagi kadang lupa membawa keajaiban
bukankah sinarnya yang keemasan
yang menembus kelamnya malam
adalah sebuah keajaiban yang selalu terlambat disadari.

kita pergi berlari sampai kepayahan
untuk apa?
mengejar kebahagiaan.

kita menetaskan air mata
untuk apa?
menyembuhkan nyeri yang memeluk dada

kita melakukan semua tindakan putus asa setiap detiknya
untuk apa?
untuk membuktikan keajaiban itu ada
sampai akhirnya kita jadi siluman yang tak pernah tahu rasanya keajaiban.

tapi itulah indahnya keajaiban.
ketidak-tahuan kita akan bentuknya
menuntut kita menyadari
keajaiban ada menyusup di udara yang kita hirup
saat kita memutuskan untuk merasakan keajaiban seperti menghirup udara
kita akan melihat
bentuk-bentuk keajaiban yang bertebaran.

dari antara jutaan sel pria yang berusaha keras mencumbu telur-telur itu,
menetas saya kamu.
dari antara pilihan hidup yang ada,
saya kamu memilih untuk membaca ini
dari antara sekian banyak cara untuk menyalahkan Tuhan atas ketidak-tampanan hidup kita,
saya kamu memilih diam dan berdoa

inilah keajaiban tanpa usaha
keajaiban yang terselip di antara lelah mencari bentuk keajaiban lain.
lihat,
keajaiban ada di sana.
saya merasakannya
dari bermil-mil jauhnya,
kamu?

Tidak ada komentar: