Kamis, 11 Juni 2009

selembar kertas di balik punggung

aku lihat pada wajahmu, ayah
kerut kerut yang mengikat kebahagiaan
kedipan mata yang melambat
dan bulatnya mata yang sepi
apakah ini hanya sedikit dari keraguanku pada kebahagiaan
kau sedang lara
hatimu bergumul pada bebat-bebat yang menahan tawa
atau
memang demikian rupamu pada hari yang makin gelap
lelah karena peluh di hari yang padat
gemuk gemuk itu datang dan mengosongkan tempayan peluhmu
kau diam
gemuk gemuk itu menderamu dengan keluh
kau diam
kau diam, seolah mereka memberkatimu
dan kau menerimanya

aku diam
karena haru melihatmu
atau mungkin
aku takut
takut tahu betapa menyiksa menjadimu yang sunyi
ayahku,
bicaralah hari ini
siapa tahu
esok aku lupa mendengar suaramu
LAGI...

Tidak ada komentar: