Selasa, 09 Juni 2009

harmonis

lelah belum sembuh benar dari tulang, begitu juga dengan rindu
beberapa hari yang lalu, saya benar2 menikmati waktu. tiap detiknya dirasa berjalan bersisian dengan saya. tidak pernah terlontar "waktu cepat sekali berlalu". tidak, waktu selalu di situ. bahkan rasanya saya dapat menemukan bentuknya jika dibiarkan sebentar saja lebih lama. jika saja, sebentar lebih lama itu tidak segera berakhir pagi ini. saat bus-bus yang menghantar kami kembali ke tempat dimana kami melewatkan waktu.
seorang teman saya berseru, "back to the reality"
jadi sebenarnya, apakah saya sungguh senang dapat kembali ke jakarta atau justru saya sedih karenanya.
mengingat kemarin, waktu begitu bersahabat. membuai saya jika lelah, menyemangati saya jika jenuh dan waktu sendiri yang menghantar saya pada langit malam yang mempesona.
rasanya gedung-gedung tinggi membunuh waktu. rasnya lampu dan gemerlapan kota mematikan waktu.
rasanya saya rindu...
dengan perjalanan malam yang mnyisakan gigil
(saya jatuh cinta pada langit malam)
dengan kehangatan rumput hijau di tengah udara yang menguning lembut
dengan tawa
dengan kegelapan dan keheningan yang melambai lembut di sisi

ahh catatan ini tidak rapi,
tidak harmonis
seperti muntahan
ini hanya luapan yang harus segera keluar
sebelum meledak dan mereda tanpa fungsi

Tidak ada komentar: