Jumat, 19 Juni 2009

cerita dari bawah langit

inilah saatnya dimana jalan kita tiba-tiba menjadi satu. tiba-tiba tanganku tak lepas bersama angin, namun aman dalam genggamanmu. kini telah tiba saat tawa kita adalah gambaran dari mukamu dan mukaku yang mencintai,yang bersama malam melepas lelah.jika kemarin aku tertidur dan bermimpi, maka aku ingin bangun karena kau bukan mimpiku. tapi hari ini aku ingin terus bersama malam dan menghabiskan angin yang menyisir bulu halus pada tengkukku.sebab kamu hidup dalam mimpiku dan mataku yang terjaga. kamu adalah dua versi mata uang. sebuah gambar yang kupuja, dan bilangan yang bernilai. adakah kau sadar?
kau mata uangku, langit malamku yang menghempas di atas kepala. begitu indah sehingga tak ternilai, kaulah itu. tak ada yang terlalu lebih atau kurang. atau panas atau dingin. atau cukup. tidak, sebab kamu adalah lembaran langitku yang baru. yang harus sesegara mungkin ditulisi oleh eforia yang baru...
seandainya saja tali itu tak dipaksa mengikatmu,
aku takkan menghilang
menjadi serupa dengan bayangan yang gelap
agar kau menemukanku tapi tak menangkapku

kini aku berdiri pada pagi hari, berharap bulan menjemput matari lebih cepat
agar langit malamku tiba
dan lihat,
aku temukan kau!

Tidak ada komentar: