Kamis, 05 September 2013

Siti berkumis.

Tadi siang kau pulang dengan muka dilipatlipat. Tanganmu keras menahan marah. Kutanya kenapa, kau melengos. Ketika aku sedang tak sengaja masuk kamar mandimu, ada jawaban yang kucari. Kutemukan ia bertengger manis di kamar mandimu, di dalam rak tempat kau simpan perkakas mandi. Sepotong kumis palsu. Ruparupanya tadi pagi saat ke pasar kau lupa memasang sepotong kumismu, hingga semua yang di sana bersahutsahutan menawar dagangan dengan memanggilmu,

"Ayo mbak, tomatnya segar segar. Baru datang segar. Kolnya, wortel. Mba ayo mbak!"

"Mba manis pake baju biru, jangan cemberut, mampir dulu lihat ikannya. Atau daging, daging abang mantap punya!" 

Dan kau marah.
Saat yang lain berusaha keras menahan laju pertumbuhan rambut di muka, kau memalsukannya. Katamu saat kutanya,

"Aku tidak suka orang memandangku lemah. Kota ini jahat terhadapku."
Katamu sambil mengibaskan rambut dan  mengangkat kedua buah dadamu yang penuh. Menjauh.

Tidak ada komentar: