Rabu, 05 Juni 2013

bulan Juni harusnya kering
dan hujan tiada henti menertawakan 'harusnya' itu
aku melamun
membayangkan pergi piknik di musim panas bulan Juni
angin sejuk
tanah yang kering
dan suara ternak merumput

hujan menertawakan lamunanku yang 'harusnya' itu
kuseduh kopi dan bilang padanya

"hujan, kamu kekasihku yang paling cantik sekaligus pencemburu. tak kau biarkan aku pergi bahagia dengan matahari bulan Juni. gantinya kau merengut murung mengganti cahaya dengan titik-titik cantikmu itu. aku kalah, sayang."

tak ada yang lebih syahdu daripada berdiri di samping jendela
mengamati hujan dengan aroma kopi yang baru diseduh.

Tidak ada komentar: