Jumat, 26 Oktober 2012

labya milikku
kuat
angkuh
tak kenal manisan
ia makan semua rasa
dan ia gunakan logika.
labyaku tak kenal patah
ia tak pernah hancur

labyaku
manusia bervagina yang tak butuh dipeluk
ia datang sendiri dan pergi sendiri

untuk mereka yang selalu "marah"

marahlah. hakmu. asal jangan buat orang lain marah pada kemarahan yang kau buat-buat.
marahlah. asal jangan paksakan kemarahanmu untuk mereka juga rasakan. marahlah dengan sopan dan bertanggungjawab.

dari yang selalu bertanya,
kenapa marah musti ramai-ramai?
biar asik?
aku rindu pada laut
dan mataharinya yang bersemangat
ombak yang tawanya berderai
dan angin yang meliuk-liuk terbawa ombak
aku rindu pada kediamanku di atas sana
dengan kamu
yang selalu menginginkan pelukku.
khalayak ramai selalu mengecewakanku
tapi aku bisa menyenangkan mereka
dengan cara yang kadang mengecewakan
aku sudah bilang
kencang dan berulang

"I dont do cry, I killed people in my head"
darimu,
aku tak sudi dapat amal kebaikan
sebab tangan tengadahku
bukan meminta kebaikan
tapi mengutuki langit
luka yang ini
tak bisa sembuh oleh airmata
ini luka penyebab mati
selalu harus ada
supaya aku tak jadi kekal.
semua orang di sini boleh pergi
karena pintuku,
tak pernah dikunci
semua akan masuk dalam bingkai
dipajang rapi di dinding
mendatar
menurun
mereka akan jadi satu orang
nama mereka
kenangan
suatu hari nanti aku akan mati
setelah puas
ditipu kebahagiaan.
i have no place to rest
.

Sabtu, 20 Oktober 2012

di drive-thru saya dihakimi

kemarin saya beli burger
beli di perhentian untuk mobil
saya pesan burger keju tanpa acar
penjualnya bilang :

"tidak bisa, mba. burger sudah satu paket. kalau mau burger harus mau acarnya."

saat itu saya bingung,
baru sekarang saya ditodong pertanyaan
yang mungkin tak mau saya jawab

apa kalau saya mau burger saya harus mau bagian paling tidak enaknya juga? tidak bisakah saya memilih yang saya suka saja?

apa kalau saya pilih kamu, saya juga boleh membuang bagian meresahkan ini? atau semua-muanya harus saya telan. di antara enak dan tidak enak itu, sensasi apa yang tersisa?

Sigh

aku sempat mampir
yang kudapat hanya pintu dan jendela menganga
dimana kamu
aku tanya pada benda mati tak bersuara
selamanya mereka diam

bukan karena aku tak berasa lagi
hingga benda mati pun kuajak bicara
aku hanya tak tahu lagi
bagaimana caranya menghubungkan aliran ini
pada ujung kawat yang tak berkutub

sempatkan dirimu untuk menutup jendela dan pintu
supaya apa pun isinya
tak lagi ada kehilangan
terima kasih 
milikku sederhana
bentuknya hanya
bibir melengkung sabit.

maaf kalau ini tak semewah pemberianmu,
hujan yang turun di musim kemarau.
"anak saya hantu"
kata perempuan itu pada tetangganya yang tidak bertanya sama sekali.

"anak saya hantu"
kata perempuan itu lagi pada temannya di kantor, yang bingung kenapa tiba-tiba diberitahu soal itu

"anak saya hantu yang keluar tanpa diminta pada bulan airmata"
katanya di depan cermin.

*mungkin karena itu kau begitu kesal tiap kali aku coba buktikan eksistensiku sebagai manusia. bagimu, aku hantu*

ra-dio

seorang anak datang ke rumah sakit
mengeluh
kata dokter
keluhanmu itu wajar
minum saja ini itu ini itu

lalu anak itu pergi ke apotik
diberikan ini itu ini itu nya
anak itu pulang setelah membayar

di rumah anak itu minum ini itu ini itu sesuai anjuran pemakaian
tidur
berharap sakitnya pergi setelah bangun


esoknya anak itu tak pernah bangun lagi.
tahu kenapa?
setelah anak itu tidur
ibunya menekan pemicu ledak
yang membangkitkan sakit di kepalanya
BAAAM!
kepalanya meledak
ia tak pernah bangun lagi.


(kamu pernah tahu sakitnya sakit di kepala yang dipicu oleh orang-orang paling disayang? kalau pernah ketemu anak itu, kamu akan tahu. kalau kamu jadi dokternya, jangan dikasih obat ini itu. kasih waktu untuk mendengarkannya)
gerimis menggenangi mataku
manakala pikiran ini
melayang
ke tempat
aku bukan milik siapa siapa apa apa

(Tuhan, kenapa kau ambil semua yang terbaik yang ada di masa itu? kini kami hanya kepingan yang kehilangan lekuk untuk jadi padu)

Kamis, 18 Oktober 2012

i found my Jorge Regula

my name is rebecca
i'm walking down the street
i love you
lets go to the beach

lets go sailing
lets get a bite to eat
lets talk about movies
lets go to sleep

(tidur, yuk. sampai (katamu) hari berganti warna dan kita tidak sabar mengulang perjalanan itu)
ketakutan
mengintip dari balik jendela
di siang terik
dan ia buramkan hari

pada seorang biksu aku menaruh hati
mengikuti jejak kakinya yang sepi
dan matanya yang layu
di antara bisu aku temukan sepetak keheningan
yang pernah hilang
dan di dalam hening itu
bahagiaku penuh

pada seorang biksu
aku merindu
dan ia tak boleh tahu

Selasa, 16 Oktober 2012

tidak ada yang lebih haru
selain kepergian asap
yang hening/

tidak ada yang lebih syahdu
selain tubuh kita
yang bersatu
di sayup-sayup
api yang melahirkan asap
mataku pagi ini
berlabuh di seratus pagi sebelumnya
dan aku menemukan malam
yang membuatnya basah oleh kenangan

namakan saja sensasi

dan botol soda itu meletup sekali lagi
POP!
tinggal menanti buihnya susut terserap tanah...

Minggu, 14 Oktober 2012

hanya dengan satu tamparan,
kau mampu memenggal kepalaku
wahai kau yang mereka sebut tanggung jawab


*boleh kucungkil biji matamu supaya kau juga mau menghargai keadaan lawan bicaramu*
andai cinta punya etalase
dan tubuhmu dipajang di sana
aku mau lihat cacatmu
sebelum aku setuju memakaimu.
supaya kita tidak jatuh cinta sia-sia

tanpa bermaksud bawa-bawa gender

jangan taruh sembarangan wajahmu yang indah
kalau tidak mau disukai banyak orang

kata-kata ini terdengar tolol?
ya kira-kira samalah rasanya kayak baca opini :

orang diperkosa karena salahnya sendiri pake baju begitu.

mereka mengerti fungsi otak tidak?
oh, andai mereka mengerti beda otak dan kelamin!
ah, saya lupa
kebanyakan otak mereka dijepit paha

boys will be boys?

untuk anak laki-laki yang lahir setelahku,

bisakah kamu kembali jadi anak laki-laki botak, bertubuh gempal, hitam, dan berlari-lari tiap kali nasi disuap?
bisakah kamu kembali jadi cadel, menggemaskan, dan suka bicara tanpa berpikir?
bisakah kamu kembali tersenyum dengan bibir merah kecil yang terhimpit kedua bola pipi?
bisakah kita kembali bermain di tangga
dengan puzle, lego, ular tangga, dan sedikit pembicaraan bodoh?

aku masih ingat,
ketika umurmu hanya satu angka
aku bilang
"kamu bukan anak mama. mamamu di amerika."
dan bibir merahmu mengerucut kesal
tak suka mendengar candaku
lalu kubilang
aku akan pergi ke ostrali
kau merengek-rengek minta ikut
tak kau pedulikan lagi candaku tentang siapa ibumu
bagimu saat itu,
akulah yang terpenting.
sahabat. teman sepermainan. anak laki-laki yang lahir setelahku...

*ayo menari ,seperti satu-satunya gambar kesukaanku di atas dinding!

ritual senin malam yang panjang

dalam perjalanan pulang
seorang bapak duduk termenung di belakang stir
ia rehat sejenak dari penatnya Jakarta
kemacetan di depan
bisin klakson di belakang

di depan wajahnya
terpantul sinar dari layar kotak
sebuah telepon genggam yang nyala di antara gelap

ia pandangi sms yang tak kunjung dikirim

"apa kabar? ayah kemarin telepon tapi tidak diangkat. kapan pulang? ayah kangen..."

lalu "ayah kangen..." dihapus
ia keluar dari menu sms,
ditekan deretan angka
ia memutuskan untuk menelpon saja,
siapa tahu rindunya segera sampai

di seberang sana terdengar nada panggil berkali-kali
yang lama-lama hilang tak digubris
lalu suara perempuan menjawab
"nomer yang anda hubungi..."

ia beralih lagi pada menu sms
dipandanginya sisa tanya dalam layar
dan sisanya itu cuma masuk ke kotak draf
jadi rindu yang tak pernah terkirim
orang tanya padaku
sebentar kau bahagia
sebentar kau memaki
sebentar kau tertawa
sebentar lagi kau meledak penuh amarah

apakah dengki
apakah suka
yang sebenarnya bersemayam dalam kepalamu
?

kenapa?
apakah tampilanku yang ini terlalu sulit kau cerna?
kalau mau menemukanku yang mudah kau cerna,
tutup halaman ini
dan temui aku
jangan lupa bilang pesananmu

"... aku mau kau jadi bodoh, cantik, berambut lurus, kurus, hanya mendengar, goblok....."

mungkin aku yang itu
bisa kau lahap
siapa bilang bicara cinta itu galau?
bicara cinta itu bodoh.
dan bodoh itu mudah murah
siapapun suka.

mendadak bodoh?

kalau cinta bisa bicara,
aku yakin dia akan memaki

"orang-orang ini seenaknya membicarakan aku. mengenalku pun mereka tidak."

lalu aku akan balas memaki paling kencang

"heh! mau mengenal bagaimana caranya kalau keberadaanmu pun masih kuragukan?!"

dan percakapan ini berakhir sia-sia
semua penonton pulang berduka

kaca-kaca

kalau dalam tidurmu aku bisa lihat aku, apalagi kalau kamu bangun dan terjaga. aku takut menemukan aku yang ada di masa depan.
percaya, saya percaya semua manusia cukup pintar. percaya, saya percaya akhlak mereka tinggi-tinggi. saya juga percaya kalau mereka menarasikan bentuk yang tak berwujud dengan bahasa paling santun.
saya cuma gak percaya mereka mau menerima kalau yang punya otak, akhlak, dan kemauan bukan cuma mereka tapi saya juga.
sampai sini kamu mengerti?
kalau tidak, saya harus negasikan semua kata percaya di tulisan ini.
tidak semua cinta yang kutulis punya tubuh. tidak semua rasa yang kugambar punya nama. mereka ada untuk kau namai.

tapi tak semua yang aku bilang pun benar adanya.
kamu tahu apa yang saya minta?
saya minta sepetak saja keheningan
yang saya bagi untuk diri sendiri

perindu

"saya juga tahu kamu sakau, tapi saya lebih sakau lihat kamu yang begitu sakau merindu"


Rabu, 10 Oktober 2012

bunga warna kuning jatuh terakhir
angin mengajak terbang
terbang, terbanglah bungaku yang kuning
hingga akhir.
kamu pergi bekerja
aku mengantarmu
aku pergi bekerja
kamu menamaniku sambil menuju tidur

hari sabtu nanti
kita akan pergi
sama-sama terjaga
sama-sama berjalan
makan pizza dan minum bir
nonton film
mendengarkan musik
dan membaca
sabtu nanti,
mau?

Senin, 08 Oktober 2012

mukamu yang sakau 
larut dalam lagu 


cepat bawa aku pergi,
kita harus cepat pergi dari sini
aku yang sakau
melihatmu sakau
dan ketidakpedulian ini dimulai.
mulai dari detik kamu memulai angkat senjata
mulai dari kamu berjalan sambil buang tai di belakang
dan akhirnya aku yang tentukan
apakah aku mau balik angkat senjata dan menembakan peluru
memungut satu persatu taimu dan kutelan
atau
sederhananya,
biar saja
biar kamu mati kelelahan menembak
dan mati keracunan makan tai sendiri.

selamat menikmati, teman-yang-tidak pernah-jadi teman

Minggu, 07 Oktober 2012

kita berdua 
beradu-adu hebat
beradu-adu cepat
mana yang lebih dulu mencapai puncak gunung
atau ujung samudera

kita berdua bukan dari tanah ini
tidak mengadu 
untuk menertawakan yang kalah.
kita berdua besi
bergesek
menajamkan
besi dan besi tak pernah akan tumpul
hanya ada 2 pilihan
dua-duanya rusak
atau
dua-duanya tajam.


tiba-tiba
dunia 
sudah ada dalam genggaman.
sepertinya,
antara aku dan ruanganmu
akan selalu ada jarak
yang ditempuh tanpa perlu hitungan detik.
semuanya terhubung di sini
dan selalu begitu.
bagaimana kalau begini,
aku tenggelam
tidak mati
tidak juga nyaris habis napas
di dalam ruanganmu?
namun,
aku tenggelam dan enggan menuju permukaan.


*Leonardo, tanggung jawab kubilang!

trash

Leonardo,
tanggung jawab!
cepat bawa pergi kata-kata indah di lagumu
atau segera wujudkan semuanya!

tertanda
nokta-merah-perkawinan



*ini posting apa sih*
balonku ada lima
semuanya meletus
hatiku tidak kacau
sebab sekarang
aku bisa main play station atau ipad.
hore

*sedih juga, balonku pecah tidak bikin hati kacau (lagi)

mencoba berpikir lalu bego

dengan hujan bulan juni
dan kesederhanaan kayu mencintai api
aku mau tanya pada pak sapardi,
apakah cintamu selalu abadi?
atau bertaut di setiap sensasi?
"sampai malaikat pun tak berani ikut mengintip masa depan manusia"
harusnya kamu, yang juga manusia, tahu diri...

somasi, so much for the truth

so stop looking at my eyes
and ask the very same question
who
this isnt about who anymore
this is about how
and supposed to be why
but those questions
have nothing to do with you
anymore
so please go
and forget the answer
you will never find peace in public toilet
or happiness in other people shit

you and i
have no more in common
we are so strange in everything
since the day
you decided to lie

this is a war between me and being me

aku mencium aroma persongkokolan di belakang
dan kudengar telah ada kesepakatan yang beramai-ramai akan menyerangku
jadi kulingkupi tubuhku, sekali lagi,
dengan ketabahan
menjadi tuli
atau sama sekali tak peduli

ini sudah biasa
kataku
dengan segala macam kontroversi menjadi aku
kuterima mereka yang perlahan menancapkan bendera perang
di punggungku
dan dengan tegak aku berjalan
maju
walaupun tubuhku berdarah
aku takkan mundur
sekali-kali tidak
sebab kalian tidak mengerti tentang aku
ataupun harga diri yang kukenakan

di pelabuhan, saat malam tiba

kupikir Tuhan hanya main-main mempertemukan kita.
mengkaramkan kapalmu
menuntunmu masuk ke dalam bar yang biasa aku datangi
menjamu kita dalam pertemuan
dengan bir
dengan sigar
dengan wangi-wangian perjalanan masing-masing.

kamu tanya
"kenapa suka sekali ke sini?"
aku jawab
"di sini, menunggu-nunggu pertemuan, seperti layaknya ke halte bis dan menunggu bis lewat membawaku."
kamu diam lama
dan hening meremukan hatiku

aku pikir Tuhan benar-benar hanya main membawamu ke mejaku
dan bar ini selamanya akan jadi halte
lalu aku hilang di dalamnya
kemudian aku dengar jawaban
yang tidak ragu
"kita bisa pergi sekarang?"

lalu kupikir, Tuhan tidak pernah main-main...

kita akan pergi ke laut dan menuai ombak
lari sampai puas
ke titik ujung panorama
menyebrangi tebing yang tinggi
tidak menangis karena karang meninggalkan luka
menjelajahi daratan dengan pasir di bawah kaki
sampai di atas gunung
menghapal bentuk dan warna sapi yang berjemur
mencium aroma rumput yang kering terpanggang
mandi angin yang banyak
puas tertawa di ujung bukit
menemani matahari surut di bawah kaki gunung
menjerang malam dengan cerita
lalu kemudian
segalanya sunyi
sebab ada dua manusia
berkemul dalam  selimut
meniadakan semua yang pantas dan tidak
mengejar satu
bahagia.
menghadapi orang tolol dengan ketololan adalah ketololan paling tolol. mau jadi tolol?
ada banyak kesalahan yang saya maafkan bukan karena rela tapi lupa.
lebih banyak lagi kesalahan yang tidak saya gubris, bukan karena dendam, tapi mereka yang bersalah sudah mati di dalam kepala. mati dan jadi bangkai.

Rabu, 03 Oktober 2012

i am no good i am no God

tenang,
aku masih punya segudang sinisme untuk dibagi
selain kisah cinta yang melulu bahagia
masih ada juga benci yang membunuh pecundang-pecundang kecil dalam kepalaku,
semuanya siap diletakan di sini
untuk sama-sama kita caci
jangan takut,
mari mendekat
perhatikan lebih baik
tak semuanya di sini bahagia
semua yang indah yang kutaruh di sini
adalah hasil ejakulasi duka
hanya namanya saja yang bersalin
jadi suka.

pak pos, titip ini

diam dulu sebentar
merapat kemari
condongkan tubuh padaku
dan dengarkan apa yang nafasku utarakan
bahwasannya dia kering
tanpa pori-pori kulitmu yang menghirupnya
tidur lekatlah dengan dadaku
dan peluk semua detakku yang lari terburu-buru
karena gelisah kau tak datang
rasakan apa yang tubuhku getarkan
eja satu persatu rinduku
dan buahi semua cinta yang sanggup diberikannya
biar seperti air
dan tenggelamlah di dalamnya.

sebatang pun

di telingaku,
gesekan api yang menyalakan sigar,
seperti alarm untuk terjaga
bangun
duduk
dan menuliskan cerita

di matamu,
nyala api di ujung sigar
adalah sumbu yang
kuharapkan masih dimiliki tubuh ini
untuk bernyala-nyala setiap hari
biarpun api yang bergelora melahapnya
hingga leleh di permukaan lantai
biar, biar tubuhku menerangi

tapi bagimu-ku,
gesekan dan nyala api di ujung sigar
adalah awal perbincangan panjang'
yang tak habis dilahap
hingga bersisa
sampai pagi buta

usia kita sepanjang batang sigar
setelah redup, habis api membakarnya,
kita usai dalam pertemuan
dan kembali menjadi pribadi yang sepi
dan kesendirian bukan masalah.

Selasa, 02 Oktober 2012

jika suatu hari nanti,
aku bangun dari tidur dan tidak menemukan wajahmu yang ramah itu,
aku memilih untuk tidur lagi
membiarkan pikiranku memutar gambar wajah
dengan bola mata hitam
dan kilatan yang akrab, sepi

sebelum kamu,
semua semu
setelah kamu,
aku yang jadi kelu

temanku, aku gagal memperingatkan hati untuk tidak jatuh. aku kurang awas dan semua yang bisa kulakukan sekarang adalah berserah jatuh di pelukmu. biar mereka yang tebak, siapa kamu siapa aku.