Minggu, 14 Oktober 2012

ritual senin malam yang panjang

dalam perjalanan pulang
seorang bapak duduk termenung di belakang stir
ia rehat sejenak dari penatnya Jakarta
kemacetan di depan
bisin klakson di belakang

di depan wajahnya
terpantul sinar dari layar kotak
sebuah telepon genggam yang nyala di antara gelap

ia pandangi sms yang tak kunjung dikirim

"apa kabar? ayah kemarin telepon tapi tidak diangkat. kapan pulang? ayah kangen..."

lalu "ayah kangen..." dihapus
ia keluar dari menu sms,
ditekan deretan angka
ia memutuskan untuk menelpon saja,
siapa tahu rindunya segera sampai

di seberang sana terdengar nada panggil berkali-kali
yang lama-lama hilang tak digubris
lalu suara perempuan menjawab
"nomer yang anda hubungi..."

ia beralih lagi pada menu sms
dipandanginya sisa tanya dalam layar
dan sisanya itu cuma masuk ke kotak draf
jadi rindu yang tak pernah terkirim

Tidak ada komentar: