jangan bolakbalik ke halaman ini,
kalian pemaki unggul-penghisap darah-dan pembeli yang tak mau bayar.
enyah!
skip to main |
skip to sidebar
KATAKAN KATAKATA MARI BERMAIN KATAKATA
look inside the bowl
- beckybec
- mengapa manusia harus bermimpi? karena kenyataan menghisap terlalu banyak energi
travelers
Arsip Blog
-
▼
2012
(303)
-
▼
November
(71)
- sudah, sudah lama memang aku mencari saat tak lela...
- aku mencari kata di antara bentuk mencoba dengan t...
- Indonesian
- sebutlah saja
- hal terakhir yang ingin kulakukan malam ini adalah...
- Apa kamu tidak juga merasa muak, mencari lawan tar...
- Dari semua yang paling setia, Kamulah yang menungg...
- untuk kamu yang memeluk saya dalam kekalutan. saya...
- kau mau menyesal melangkahkan kaki masuk ke sini? ...
- kamu bilang aku panci? aku panas diletakan di atas...
- jangan bolakbalik ke halaman ini, kalian pemaki un...
- "jadi kamu tidak percaya komitmen?" "saya percaya,...
- ketika titik tidak diperlukan lagi di sini, aku ak...
- sebenarnya yang membedakanku dari kalian adalah k...
- Aroma tubuhmu selalu mampu membangkitkan nyaliku u...
- penis atau pensil? dua-duanya bisa tumpul
- oui
- untuk bayangan hitam yang tak pernah kukejar bentu...
- dulu pernah kubilang, aku takkan menemukan namamu....
- kodrati?
- kau pelukis yang agung sayang, aku obyek yang buru...
- kita bukan manusia yang isinya gumpalan duka. kita...
- Kalian ini bodoh atau tuli?
- setiap wajah punya cerita. mereka dengan gembira m...
- "setelah ini, aku tak tahu lagi, apakah masih bis...
- kita akan terus menerus menipu? di dalam cermin, k...
- kita akan terus menerus menipu? di dalam cermin, k...
- jangan mati sebelum waktunya, aku enggan mengakhir...
- walaupun tubuhku menolak tinggi hamparan tanah di ...
- kamu tidak pernah memberi saya bunga. tidak. tapi ...
- biarkan aku meledak-ledak dan jadi bunga-bunga api...
- seperti itukah rasanya jadi orang kerdil?
- rasanya itu/ ada keengganan seperti ini/ kamu baru...
- sumpah, demi Tuhan ingin kupetik ranum wajahmu i...
- kuda lumping?
- saya rindu fenesha. selamat ulang tahun, anak cant...
- aku mau ketawa dong, lihat kalian yang serius nang...
- 20 tahun lagi, aku harus jadi monster seperti itu?...
- bulan sembunyi di balik pantat penguasa langit, ke...
- bagaimana harus kutimbang berat duka yang jatuh da...
- jangan banyak kata kita habiskan di sini, kutunggu...
- jangankan kamu, aku pun tertunduk malu tiap kali d...
- biar aku berdansa biar aku berdansa aku tak perlu ...
- kepadamulah aku mau berbagi semua yang tadinya sat...
- dari sekian banyak barang pujaan, padamulah, peson...
- dari sekian banyak barang pujaan, padamulah, peson...
- karena kamu sangat suka hujan, aku mau berbagi dia...
- sudahlah, biar semesta saja yang berdaya aku takka...
- yang ini mereda manakala laki-lakiku menunggu di r...
- aku tak membela perempuan dalam tulisanku aku memb...
- kita tak usah lagi membicarakan ini bibirku tak sa...
- Ini memang rangkaian bulan dan bintang yang meng...
- sebenarnya kesalku bukan karena kesia-siaan kesalk...
- aku menunggumu di luar kepala berharap hati dapat ...
- mungkin harusnya semua rasaku masuk dalam koper di...
- aku benamkan kepalaku dalam riuh rendah tawa barit...
- menanti angin itu harus tahu ia tak akan lebih lam...
- temanku yang baik, betapa ingin aku bilang berulan...
- supaya jangan ada salah paham di sini subyek kules...
- halo, tai hari gini kamu masih saja jadi tai ngga ...
- orang takkan menemukanku di padang bunga mereka ta...
- labya mengangkat cawannya yang pecah ia tertawakan...
- aku tergila-gila pada laki-laki berwarna merah yan...
- di satu sore perempuan itu duduk menghadap matahar...
- aku bisa menyintaimu dengan buas memakan partikel ...
- kalau nanti aku gemuk, itu karena kamu yang memanj...
- aku batal memakimu di sini. sayang kalau membuang ...
- kamu harusnya kubunuh selagi bisa di antara punggu...
- perempuan-perempuan itu berbalik menyerang membabi...
- tak ada yang lebih candu selain bau keringatmu yan...
- tulisanmu tentangku, adalah jalan masuk ke rumah y...
-
▼
November
(71)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar