Rabu, 07 September 2011

disabdakan sebelum dan sesudah bermimpi.

kalau dalam tidurku aku kesakitan.
akankah ada tangan yang membantuku menyelimuti luka yang makin membusuk?

kalau dalam tawaku air ketubanku pecah menjadi tangis
adakah kulit yang menyekanya, menahan agar tak mengalir sia-sia

ya.
aku putus asa.
aku merasa kepayahan menyusun kata
saat hatiku rasanya
berduka cita.
karena tariannya usai
karena wajahnya memburuk
dan karena deritanya memeluk tak lekang.

Tidak ada komentar: