Kamis, 04 April 2013

aku bisa palsukan semua jika memang itu yang dibutuhkan untuk tetap ada. kekonyolan ini bukan buatan. ini murni keharusan. memang pernah kubilang, tak ada yang harus di dunia ini. kita bisa pilih, mau atau tidak. tidak perlu menyalahkan keberadaan kata harus.  tetapi adanya manusia-manusia yang menarik garis, merancang dunia, memang suatu keharusan. kalau tidak ada mereka, alangkah lambatnya manusia kelak akan berpikir. garis batas membuat kita terantuk. DUK! setelah terantuk/terbentur/kejedot barulah kita sadar ada garis yang harus diperbesar guna mengamankan kepala yang lain dari benturan. maka ketika tangan-tangan mulai menarik garis baru, memperlebar cakrawala, bangkitlah murka dari pendahulu-pendahulu kita melawan segala kebaruan. berserulah mereka. bersitegang di depan Tuhan. mengatasnamakan kemanusiaan untuk membunuh. menjagal kepala orang demi kemajuan pesat ilmu pengetahuan. Tuhan sirna. di batas cakrawala baru, manusia menang. 

dan itu semua, harus terjadi! harus kubilang. termasuk garis yang bikin orang berdarah itu. namun aku menolak cara keras, dengan darah yang harus tertumpah banyak-banyak. taruhlah aku memang hanya si oportunis tapi bagiku caraku lebih mudah. palsukan saja semua. lalu ikut rayakan kemenangan yang manapun. toh, pikirku, garis baru atau lama semuanya garis. biar orang yang menarik garis baru mengatasnamakan kebebasan, bagiku garis tetap garis. sifatnya lurus dan membatasi. kita tak benar-benar sampai tubuh ini memutuskan tak berpihak. sadarkah kalian bahwa kepalsuanku lebih bebas ketimbang pilihan kalian atas garis-garis itu.

Tidak ada komentar: