Kamis, 30 Agustus 2012

kaleng rombengan

"kapan, nak, kamu akan pergi tidur seperti anak-anak lain ingin bermimpi? mereka lelah di angka sembilan dan pergi naik ke tempat tidur dengan sejuta mimpi di mata tertutup. kapan kau akan begitu, nak?"

"mama. aku ini bukan tak mau pergi tidur. bukan juga tak mau bermimpi dalam tidur. aku mau tidur banyak-banyak dan mimpi puas sampai kegemukan. tapi..."

"tapi apa? tapi kamu tidak bisa? kamu sakit? sakit yang sedang nge-tren di generasimu itu, generasi candu teknologi?"

"bukan."

"badanmu lelah nak, tiap malam dipaksa terjaga. kepalamu berasap tiap pagi karena kamu gunakan sampai panas. tidurlah, tidur sebelum pagi jadi buta."

"aku mau kalau bisa."

"kenapa tidak bisa, nak?"

"karena aku...jatuh cinta, mama."

"pria mana yang membuat tidurmu tak nyenyak?"

"itu dia, pria itulah malam. aku tak bisa tidur kalau ia datang. inginnya terus bersama sampai dia dijemput matahari. justru dengan mata terbuka begini, aku bermimpi. mama, aku jatuh hati."


(lalu perempuan tua itu pergi. duduk di kursi kamarnya. sambil berdoa. Tuhan, nyalakan alarm mataharimu lebih awal, agar anak gadisku bisa segera lelap setelah puas bercumbu dengan malam.)

(mama, kenapa aku tidak pernah boleh jatuh cinta? sedang kau mengharap-harap aku mau menikah. aku hanya mau jatuh cinta. titik.. )

Tidak ada komentar: