Jumat, 29 Januari 2010

percampuran warna senja menjelang malam = aku dan kamu

hari ini kita melihat suatu atraksi yang mencengangkan
tentang bulan bersanding dengan matari
di suatu senja yang nyaris kelabu
sebab bulan mengeluarkan auranya
dan matari berusaha bertahan di langitnya

matari : enyah bulan! ini langitku, rumah tempat aku tidur!
bulan : matari, matari... aku buat langitmu kelabu. sebentar kau akan lenyap tahu!
matari : senja itu ada karena aku
bulan : setelah senja ada aku, jadi mengapa aku harus menunggu kalau bisa sampai lebih dulu
matari : pecundang kelas teri
bulan : bilang itu pada dirimu setelah kau lenyap dimakan sinarku

kemudian bulan menari di sela-sela awan
awan-awan yang tak tahu menahu kesengitan itu
lantas berputar mengikuti bulan
menjadi bayang-bayang bulan
dan menambah kelam langit senja

matari : aku tidak masalah kau lenyapkan! tapi aku mau jadi langit jadi senja, senja kemerahan yang membara. yang bergairah. yang mempesona dan hangat.

bulan : aku bisa jadi langit senja versiku sendiri, untuk apa memberikan senjamu yang merah dan membara.

matari : tidakkah kau lihat, aku mencairkan rasa bagi umat manusia. pasangan-pasangan melekat karena gairah senja yang kupancarkan, mereka berpelukan dalam hangatnya aku dan di bawah senja yang merah itu mereka mengukir cinta. di balik kelabu mu, mana bisa!

bulan : omong kosong

matari : kalau tidak percaya, coba periksa. adakah mereka saling bercumbu di balik langitmu yang kelabu?senja kelam versimu?

bulan : (memandang ke bawah) tidak, mereka pasti malu2

matari : mereka tak punya hasrat, senjamu membekukan mereka


aku tidak lagi bertahan menatap pertikaian mereka
sebab segera setelahnya
temanku berlari
menyerukan nafas senja yang merah
aku mematung
berdiam menatap sinaran yang menghalangi daya mataku
mereka berpelukan
seolah bersatu
dan terjadi ledakan cahaya yang membakar pupil mata

mungkin begitulah langit malam dan pagi bersatu
di ambang batas senja yang merah
jika telah lewat saatnya
merah senja akan memudar
berubah lebih pekat
merah ungu kemudian biru dan menghitam
matari dan bulan
bersatu
seperti aku dan dia

Kamis, 28 Januari 2010

tidak ada cerita saya kalah oleh rasa

ada saatnya manusia tidak bisa hidup sendiri
ia harus bersenyawa
atau menempati medium lainnya
keluar dari sepi
dan menikmati berdua

tapi saya menolak menjadi takut karena sepi
saya menolak dipermalukan oleh rasa
saya akan berdiri teguh di tempat di mana saya akan berlari
dengan atau tanpa kawan
saya tak peduli
apakah orang akan memanggil nama saya mesra
atau melupakannya
saya akan lanjutkan cerita saya
walau tanpa lawan main
saya akan berusaha bernafas tanpa belahan jiwa
dan memutuskan untuk bergaul karib dengan sunyi
menghadirkan kawan di dalam angin yang melebur pelan di balik tengkuk

Senin, 25 Januari 2010

ayo bentangkan sekali lagi senyuman itu
di atas langit warna biru
karena haru
harus segera berlalu

pasti nanti satu bulan lagi

suatu hari di bulan februari yang hangat,
kita akan sampai di titik dimana kita benar-benar berpisah
tanpa melupakan apa yang pernah tertinggal di belakang
membiarkan bungkusan itu disana
tidak terbuka
hingga rasa penasaran ingin tahu sampai mati dibawa
menjadikan bungkusan itu indah apa adanya

untuk sekarang biarkan aku menari dalam pusaran rasa yang tak pernah kubuat
yang datang dibawa angin
di hari dimana hujan tak kunjung tiba
padahal langit sudah kelabu
menunggu kamu
yang tanpa pernah tahu sudah merasuk ke dalam

Minggu, 24 Januari 2010

aku akan pulang setelah lelah menyukaimu dalam gelap

kita pasti berpisah setelah begitu intim bertemu. dengan atau tanpa airmata, tangan harus digerakan dan melepas apa yang kita kira selama ini kekal. waktu pernah menghembuskannya sampai tiba ke dekatku. dan waktu memberikanku sedikit lebih banyak kesempatan untuk mengenal rasa bersamanya... sesuatu yang selama ini disangkal dan terlupakan.

memang pada dasarnya, dia dan mereka semua sama saja. pasti akan ada waktu menangisi pertemuan itu. lalu kemudian melupakannya dan kembali menjadi batu tanpa kekasih. tapi untuk sekali ini, aku ingin menikmati rasa tanpa tandingannya ini. mencoba membayangkan bercinta dengannya di bawah langit warna kejora. tertawa sampai habis suara ditelan gemuruh ombak tepi laut. atau meneruskan kebutaan kita tentang satu sama lain.

keajaiban dalam menyukai waktu bersamamu adalah warna yang tak pernah bisa pudar itu. yang melekat di kaos hitamku dan baunya yang mencekik segala macam rasa di bawah leher. menimbulkan rindu di kala hujan sore hari datang beruntun lalu menghilang diam-diam. malam-malam yang pernah kita lewati tanpa seorang pun tahu kita telah telanjang dalam angkasa yang menghitam. semuanya berpusar kembali kepada warna warni yang tumpah tanpa aturan di atas kaos hitamku yang menggambarkan bentukmu...


sayang

sekali ingin kupanggil kau
dan kembali mengajakmu terjaga di pagi-pagi yang melelahkan
tapi kini matahariku telah bersinar
menghempasmu ke dunia dimana kita masing-masing tidak saling kenal
segelas tawa dan sekotak penuh tentang kamu masih di sini, sekalipun dimensi ini telah melarang kita bertemu

aku belum mau mengakhiri tulisan panjang tentang semua ini

nyatanya memang sudah selesai
seperti inikah rasanya menghilang ditelan sepi
setelah sekian abad bersahabat dengan keramaian
menjadi linglung bersama sepi
tidak terbiasa menari tanpa alunan
menyanyi tanpa genderang
menghilang aku menghilang semakin dalam ditelan sunyi
padahal dulu aku mengenal ribuan jenis warna
yang kubiarkan terbentang di langitku yang kelabu
menangis aku menangisi keramaian yang seolah semakin cepat berlari meninggalkan
panggung itu telah kosong
dengan segala isinya menyublim
beserta tawa dan tangis yang pernah kita sumbangkan

menghilang aku menghilang ditelan bulat-bulat oleh sepi
tertindas dalam kelam
karena kita telah menjadi kamu dan dia

BAGAIMANA INI?

TOLOOOONG
hati saya sakit lagi
rasanya nyeri tidak terperi
ingin mati
meninggalkan perih

TOLOOOOOOONG
saya tidak akan bertahan lagi
dalam sakit macam begini
lebih baik saya menyendiri
tanpa hati

tolong
kembalikan waktu dimana saya masih bisa menangani hati dengan narasi di dalam pikiran

title-less

rasanya baru semenit lalu kita berhenti,saling berpandangan dan berjabat tangan. baru sekian detik lalu aku dengar suaramu memanggil namaku dalam tiap kalimat yang kau buat. baru...baru saja. dan kini waktu menghantar aku pada tiang pembatas "sampai jumpa"
haruskah berhenti?
atau kita terus lanjut saja,sampai ke tempat dimana kita sendiri kelelahan untuk meneruskan
atau membiarkannya di sini dan tertinggal menjadi yang terindah
yang tidak terbawa pada arus
dan menjaga bentuknya seperti sedia kala

Selasa, 19 Januari 2010

balada biru pt.1

bagaimana aku harus menghapus
warna hitam yang memaku wajahmu
melelahkan dua bola mata
yang terbenam dalam duka

hitam pekat yang memakan hidung bibir dan dagumu

dimana harus kuletakan ciuman selamat malam
jika hitam merenggut mereka

telah kutuangkan simfoni warna langit
di sekitar tengkukmu
sebab aku ingin tahu,sayang
kuk apa yang mengeluarkan warna hitam
hingga senyummu untukku hilang dihapusnya

hitam pergilah
tinggalkan kekasihku dalam kesukaannya
biarkan ia tersenyum
dan bersenang-senang dalam simfoni
aku dan dia

aku mau adil mencintaimu

aku mau mencintaimu dengan adil
seperti belajar memberi,
sebelum menerima
dan mencintaimu dengan senyuman
tanpa gerutu
atau rasa sesal
aku ingin bisa melakukannya
walau dunia tempat kau hidup
adalah lautan bagiku
dan duniaku
bagai angkasa untukmu
tapi aku mau
belajar adil mencintaimu
dan tidak
meninggalkanmu dalam kelam

Rabu, 13 Januari 2010

irama dalam hujan malam

ah, hari rabu
hujan datang berlalu
membuat aku malu

ternyata ada guntur
ikut datang berturut turut

guntur lantas bersemayam
sambil diam diam
menerkam
menikam

meninggalkanku berdarah
dalam amukan di bawah
hujan

Senin, 11 Januari 2010

perkawinan dosa dan suka

aku menuliskan
BALADA PERKAWINAN DOSA DAN SUKA
yang menyerut cinta di tengah tabu
dan menghempas aturan sepertu debu
semua demi suka yang memukul telak dosa

perkawinan ini
harus tetap dirayakan. dengan gaun putih pada dosa
dan meja altar pada suka
kutuliskan balada ini sebagai hadiah untuk sahabatku
di harinya yang berbahagia

selamat, sahabat
sebab saat kusaksikan perkawinan ini
aku merasakan dosa yang amat manis,
yang lebih menggoda dari sekedar dosa adam

sungguh aku takkan lupa bagaimana rupa mu dosa
saat kau sematkan ikatan di jarinya
aku terharu. aku tersipu. aku bertanya

jika balada perkawinan dosa begitu suka terdengar,
bagaiman harus kupertanyakan perbedaan kita?


kututup rangkain kata pada balada ini dengan sebentuk genggaman

Jumat, 08 Januari 2010

dimensi dan cerita di batasnya

mengeksplorasi waktu
dan menemukan dia tersangkut di jaring pembatas dimensi
menua tanpa berkeriput
mati tergolek lemah
namun berdetak

dia : ----
saya : bangun!
dia : ----



kita terbatas waktu untuk mengerti ---
kita terpisah dimensi untuk menerima ---
kamu aku
dia mereka
waktu berikanlah kami sedikit kesamaan!
agar dapat berlari sambil menggenggam
dan mengerti
3 kata yang tertunda

Rabu, 06 Januari 2010

AKU TIDUR TELANJANG DALAM SENJA

dan tertidurlah dalam langit senja yang memanjamu dengan sentuhannya. sinarnya yang redup kemerahan melindungimu dari sengatan bumi yang terik. memberikanmu alas tidur terindah sepanjang waktu. kamu tak perlu membentur waktu dan menyerakan tulang demi mendapatkannya, hanya berserah. letakkan segala resah di bawah kaki dan telanjangi dirimu yang membosankan kemudian memanjatlah ke atas langit berwarna merah keunguan itu.
temukan dirimu tengah berselimut awan kelabu dan dari dalamnya tersembur pancaran warna merona yang romantis. nikmatilah dunia dalam perjalanan tidurmu dalam senja. masuki dunia yang memberimu fantasi menikmati pemberian ilahi. hayati. dan resapi musik yang mengalun dari dua angin, utara dan selatan yang berbenturan memetik dawai di bentangan angkasa.
jangan!
jangan risaukan gelap yang akan segera menghapus rona senja dari tidurmu. kemanapun ia pergi kau di dalamnya. biarkan tubuhmu terbias cahayanya dan jadilah senja yang kemilau bahkan dalam kelamnya bulan purnama
mari mari ikut aku
kita tidur dalam kenikmatan dunia tiada tara
dalam senja
sebab itu aku bermimpi
bahwa hidup selalu memiliki
keindahannya

Senin, 04 Januari 2010

cinta sekali pakai

maaf tapi memang hanya itu artinya
satu kali
kemudian satu kali lagi
hari ini dan lusa
semua sama saja
bagaikan permainan tanpa lawan
jangan menangis karena mereka
menangislah karena bahagia
sebab kamu akhirnya lepas dari jerat ini

kolor saja bisa lebih bangga karena harga
tapi kamu
saya tidak beli dengan uang
tidak saya tukar dengan barang pula
jadi
maaf
kamu memang barang pengganti