Selasa, 14 Oktober 2008

dunia pinggiran BINTARO

melihat dan mengerti. mendengar dan meraskan.
musik adalah jiwa dunia yang dengan bebas menebar rasa yang terlalu luas...
dan bagaimana dengan kata? ah dunia terlalu abstrak jika tidak terikat dnegan kata.
kerinduan dan kesukaan, kesukaran dan tiap kebahgaiaan semua terrangkum dengan rasa.
dunia mempunyai cara untuk menjadi berwarna dan dengan mudah menebar rona malu-malu atas nama CINTA.
ah manusia memang selalu dan selalau akan selmaanya mendamba cinta.
seperti apapun rupanya. pahit ataupun getir rasanya, jika CINTA menyelimuti madu dan susu pun akan terlewat kenikmatannya.
beginilah CINTA membuat duniaku berwarna dan bersuara
......kisah ini kusaksikan dan kudengar, walau belum waktunya bagiku untuk merasakan......
saat kerinduan meletup di dada, pria mengejar CINTAnya kemanapun angin meniupkan rindu
walau badai yang akan mengikat kakinya atau ombak yang bergumam menggeluti tubuhnya
dunia akan terasa begitu mudah dilalui demi CINTAnya
dan sampailah pria ini ke RUMAH dalam perjalanan panjangnya yang memberatkan tulang
dan membebani sukma
berteriak dalam eforia yang tak lagi akan sanggup dibendung
bertumpu pada lutut yang meluap hasrat dan rindunya
dan bertatap liar dengan bola mata yang haus akan CINTA
kekasih yang dicari sepanjang dunia
bersama kuk-kuk yang menyayat nadi
dan akhirnya
terhempas dalam pelukan lembut yang meleleh seperti cairan krim vanila di udara panas
manis...
hangat...
menyenangkan...
walau detik seolah berjalan triliunan kali lebih cepat
segera diusapkan bibir ke helaian rambutnya yang kemialu di bawah senyum rembulan
bintang bahkan malu-malu menatap kami dari langit yang kelam
dan menembuskan kedinginan di slea-sela CINTA
sekali lagi dadaku seolah menyatu dengan jiwanya
dan merasakan CINTAnya
namun bibir takkan mampu menyaksikan apa yang kami lalui
dan malam ah, terlalu pekat untuk menjadi berwarna
dan duniaku sekali lagi berfantasi dalam CINTA.

haha, percayalah CINTA merasuk dalam jiwa dan membuat pikiran yang yang bebas pun tersentak tak memahaminya. terlalu absurd dan abstrak gambarannya walau rasanya senikmat krim vanila yang meleleh di bawah pekatnya matari
dan temanku ini, hahahahahaha hanya mampu berucap
"aku jatuh cinta..."

1 komentar:

Anonim mengatakan...

yayayaaa muahahahahahhahahaha tapi bagusan yang prtama hanya saja itu terlalu DANGDUT ngahaha tapi oke lachh