temanku yang baik,
malam hari kita memang harusnya bermimpi. hidup di antara kepulan asap yang menari-nari semu di depan layar menyala. duniamu. duniaku. kita ceritakan bagaimana matamu mataku memandang dunia. tertawa sebentar. lalu kembali lagi bercerita. ada kalimat-kalimat mu-ku yang serasi pada waktunya, ada pula yang menambahkan keluasan pikiran. tapi gambar-gambar mimpimu, warnanya menyakitkan mataku. membuat bergidik bukan karena ngeri tapi karena rasa asing. musim yang kau sebut gugur, benar-benar mengusik. kenapa ya? bukan. bukan aku tidak suka. aku sudah berjanji lagipula kalau suatu saat nanti, dari pinggiran pantai Ionia aku akan menyebrang ke pegununganmu. kita pesta dan menari-nari dengan kawanan yang sama sekali baru. tapi gambar itu, ah...
jadi temanku-seorang asing di meja minumminum-mari lanjut sebentar bermimpi. atau kalau kau mau pulang ke pegununganmu sekarang, pulanglah. sampai jumpa di belahan bumi dengan matahari yang menjejak di waktu yang sama.
temanmu yang tidak kalah baik,
orang asing lain di bar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar