bekas parfummu tertinggal di atas perban yang menutupi wajah hangusku. samar-samar, baunya kurekam dalam kepala melalui rongga hidung. mungkin, aroma mint. aku selalu suka mint. menyengat dengan cara yang sedap. seperti kehadiranmu di atas wajahku yang mati rasa. bukan dari rangsangan sentuh pada kulitku, tapi dari aroma. aroma mint. kamu.
bekas parfummu yang tertinggal di atas perban penutup wajahku akan kadarluasa masanya. perbanku dibuka. tiap lilitan yang dikupas meninggalkan malu dari bau api masa suram. aku takut kalau kamu lihat aku, bau mintmu akan terhisap kembali ke dalam tubuhmu. tak sudi kukecap.
ketika perban wajahku habis dibuka dan baumu kadarluasa, kau tidak kutemukan. kukejar aromamu sampai ke sebotol parfum aroma mint yang kubeli di pasar kemarin, kau hilang.
mungkin aku bukan hanya jatuh cinta pada baumu. tapi kamu yang kurasakan di antara ketakberdayaanku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar