jadi ada duka yang seperti ini,
yang sebenarnya tidak ditujukan padamu. kata-kata makian dan pukulan, bukan buatmu.
tapi memang ada luka yang timbul karena hanya melihat
atau ikut jadi penonton
berdiri di pinggir,
melihat orang berkelahi,
tahu juga rasanya dipukul.
walau sakitnya, mungkin tidak sehebat orang yang benar-benar dipukul.
ini memang ada,
duka yang mampir melihat tangis orang lain.
jangan kamu teriak pada batu,
hanya karena dia tidak akan bereaksi.
siapa yang tahu,
kalau di dalam batu itu,
sudah penuh dengan makian milikmu,
akhirnya membuat batu sulit lunak. keras dan terus-terusan menyakiti.
ini dukaku karena kalian terus-terusan memaki pada tembok kosong yang melindungi mukaku.
Minggu, 26 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar