dengan semangat ia ceritakan kisahnya :
namanya abraham.
pertemuan denganku singkat. berkesan. tapi sedikit.
laki-laki organik yang tidak biasa.
aku menyimpannya tidak di kepala tapi di sini, di dalam hati.
bukan karena aku berencana jatuh hati padanya,berencana berjalan bersamanya dengan kemesraan
tapi karena otakku berfungsi menyimpan laki-laki karnivora,
yang kerjanya memangsa perempuan-perempuan.
aku berhenti. ada tarikan nafas yang perlu kuambil tiap aku mau menuturkan cerita tentang Abraham.
Abraham kemudian kupanggil Rah.
mungkin karena dia seperti Roh. hidup. menghidupkan. ketenangannya kasat mata, pergerakannya tanpa bunyi. karena itu kuanggap dia ruh atau roh dan kemudian kusebut Rah.
orgasme pertamaku padanya terjadi dalam suasana hilir mudik cerita.
kepintarannya merangsang hormon-hormon tubuhku untuk bangkit.
dan isi kepalaku naik turun bergairah.
ya, Rah, aku suka duduk berlama-lama denganmu hanya untuk menikmati arus pembicaraan kita.
labya kemudian tunduk, malu-malu ia mengakui laki-laki ini istimewa. aku diam-diam berharap, ada cerita dari Rah yang bisa kudengar. Rah, apa kamu juga menikmati Labya sama seperti dia menikmatimu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar