Aku tidak memilih lokasi kelahiranku. Aku tidak tahu bagaimana caranya mereka menghadirkanku. Aku hilang jejak di sana. Keadaanku terlahir otomatis.
Tapi, aku akan pilih matiku. Pilih cara, waktu, dan bagaimana kemudian tubuhku hilang. Bukan di rumah sakit, dengan rasa sakit yang mengerikan. Bukan di rumah jompo, dengan usia tua yang menyedihkan. Tubuhku takkan terkubur syahdu dalam tanah. Biarlah aku hilang. Aku hilang dengan caraku sendiri. Dan kali ini, kalian yang harus bertanya-tanya bagaimana nanti aku pergi (sama seperti kedatanganku dulu).
Ya, nanti, sebelum kekuataan maha besar itu mengambil alih rencana ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar