kupikir Tuhan hanya main-main mempertemukan kita.
mengkaramkan kapalmu
menuntunmu masuk ke dalam bar yang biasa aku datangi
menjamu kita dalam pertemuan
dengan bir
dengan sigar
dengan wangi-wangian perjalanan masing-masing.
kamu tanya
"kenapa suka sekali ke sini?"
aku jawab
"di sini, menunggu-nunggu pertemuan, seperti layaknya ke halte bis dan menunggu bis lewat membawaku."
kamu diam lama
dan hening meremukan hatiku
aku pikir Tuhan benar-benar hanya main membawamu ke mejaku
dan bar ini selamanya akan jadi halte
lalu aku hilang di dalamnya
kemudian aku dengar jawaban
yang tidak ragu
"kita bisa pergi sekarang?"
lalu kupikir, Tuhan tidak pernah main-main...
Minggu, 07 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar