Seperti misalnya, aku duduk di bangku penonton menyaksikan antoni matimatian lari demi mendapat cinta kekasihnya. Ketika larinya berbalas pelukan dan adegan diselimuti lampu merah dengan kedipan kuningan, ada rasa "aaah" panjang yang kita tahu itu apa dan darimana tapi sulit menjelaskannya kembali. Aku merasakan itu selalu di bangku penonton. Rasa bahagia mereka menular. Katakata cinta palsu yang mereka hapal seperti mengalir masuk ke dalam jiwaku dan merangsang otak untuk menstimulus syarafku yang lain.
Magnit di antara dua yang sedang berduaduaan sangat kuat. Jika anda sendiri dan tengah menyaksikan itu, ingatlah yang aku katakan. Tak perlu segan ikut tersenyum, sebab mungkin kita tak perlu benar menemukan lelaki/perempuan idaman untuk dapat jatuh cinta. Kadang, mereka yang mampu mengalirkan getargetar gelora kalbu itu tengah berbagi pada anda yang sedang sendiri.
Coba senyum, dong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar