jangan dibanting kalau nanti dicari lagi/ bantinglah yang kencang kalau memang tak butuh lagi/ tumbuk tanah dengan kaki dan hasilkan bunyi-bunyian amarah ketika melakukannya/ dan haram jika ada jadian seperti ratap kalah perang/ menangislah dengan anggun dan mengamuklah selembut-lembutnya ombak yang menyeret pergi pasir/ atau, jika kuasa jauh terasa, belajarlah banyak dari riak air tenang di dalam gua, yang dengannya segala runcing tiba-tiba tiba/ berteduhlah di bawah ketidaksabaranmu menanti kabar baik/ kabar pengobat pelik di tengah lapisan buruk yang terik/ yang dengan gagahnya membakar, yang dengan ganasnya menghangatkan/ dan tak sengaja menciptakan barunya hawa suarga, seperti suasana sebelum yang buruk-buruk direncana dicipta/ biar kemudian cahaya itu mengambil alih segala, biar seterusnya demikian/ dan lepas dari kungkungan doa//
(duapengelanabertemudanbertukarcerita)
Selasa, 27 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar