rasa lelah yang membungkus tulang dengan amarah
menimbulkan gersang di dalam rumah
memisahkan ranjang di antara kekasih
memaksa anak berlari menjauh
rasa lelah yang makin sering mendera
menyadarkan aku betapa waktu kubuang dengan sia sia
hanya untuk mendapat tawa dan mabuk belaka
betapa lelah telah meracuni jiwa
dan karenanya kami terbentur tanpa jawabNya
seperti puisi yang telah ada lama sebelum aku berbicara
aku ingin bisa menggapai tanpa perlu merasa sakit
aku ingin bisa pulang ke rumah dimana kutemukan kesembuhan
Kamis, 02 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar