kereta ini sepi
selepas penumpangnya pergi berbaur dengan stasiun
lajunya kaku di atas rel yang kokoh
diam
murung
memperhatikan satu persatu mereka menjauh dari tubuhnya
sudah lekat selama perjalanan mereka semua bersatu dengannya
segala gelak tawa dirumuskan dalam pikirnya
perbincangan tak ada henti diselingi nafas-nafas memburu melepas penat
dihafalkan bentuknya
kini,
ia harus bisa
melepas yang telah disukainya
kereta ini sepi
menghela nafas yang panjang
mungkin karena aku mengenal bentukmu,
aku menyukaimu
mungkin karena aku telah akrab dengan kamu
aku enggan melepasmu
bisik kereta itu pada manusia-manusia yang mengecil di batas stasiun
Senin, 16 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar