yang bisa diingat dari seratus kali pertemuan,
hanya derap-derap panjang yang ditinggalkan di lorong yang seketika berubah sunyi
kaki kaki yang dikagumi dengan luar biasa,
pernah menjejak dan berlalu dengan sempurna
di depan mata ini.
sekalipun tubuh sudah mulai mati suri, dan dalam diam siap pergi jauh
tapi bola-bola yang terpasang siaga di kedua cekung pada wajah
tetap awas menanti derap-derap itu akan berlalu lagi
cuma derap
dari seratus pertemuan yang berhasil direkam
cuma derap
dari ratusan yang berhasil kusimpan
sebab derap dan jejak kau tinggalkan di lorong,
yang pelan-pelang manghantui jalanku pulang
Senin, 30 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar