saat mata terbuka
aku tidak hanya melihat 1 gadis peminta minta
yang menggigil atau menahan derita di jalan raya itu
tapi ribuan
saat tangan hendak meraihnya
mereka berlipat ganda timbul di benakku
dan tak kuasa mataku menahan duka yang berlarut larut
maka aku keluar
ke halaman
kukubur semua impian tentang ambisi masa depan
kujadikan itu hiasan di kebun
dan bukan tujuan aku berlari
apa gunanya bermimpi,
jika mimpi tak dapat menahan air mata yang meleleh di dunia
untuk apa membuahi ambisi
jika buahnya fana untuk ego hari ini
aku berseru pada langit
yang untuk kesekian kalinya jadi kelabu
aku berseru tentang derita
tentang tangis
tentang luka
tentang harapan
tentang kemustahilan
dan langit cuma menampakan sedikit sinar
yang memburat malu malu dari balik lengkungan awan
mungkin jika saja Tuhan memberi
usia yang lebih panjang bagi idealisme kita
kita bisa menghidupi mimpi
karena 1 gadis peminta-minta lah si pemimpi itu
(kau tahu kan maksudku)
Kamis, 05 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar