setiap tarikan nafas
dan helaannya
//nyanyikan..nyanyikan sepenggal nada dengan lantang,
aku menantang
dengan gemuruh yang berdentang
bagai bunyian lonceng//
aku menantang
dengan gemuruh yang berdentang
bagai bunyian lonceng//
kita adalah satu
dalam ritme yang berbeda
kita menangis seperti tertawa
dan senyuman kita adalah harapan
rangkulan di bahuku di bahumu
masih hangat tercetak kemarin
aku berseru
//bagaimana kalau kita lakukan lagi kawan!//
kegilaan menjadi muda
menjadi liar dengan alam
hakikat kita lahir bersama elegensi
namun kita malaikat yang perkasa
aku bisa menebak
akan ada keharuan saat tangan kita harus terangkat
saat kita akan berjuang sendiri
sebab kita terlalu lama bersama
berjalan dalam susah dan suka bersama
apakah kemudian tawa kita mengendur
aku harap tidak
perempuan-perempuanku yang hebat
apa yang lebih tepat untuk membakar semangat kita dalam 5 hari
selain memori tawa tangis kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar