saya sudah bilang
jangan salahkan saya
kalau punggung saya menolak berbalik
saat mendengar suaramu berseru nama saya
dan jangan kejar saya
jika saya memberikan pantat untuk dilihat ketimbang muka
ibu melemparkan kotoran
saya menangkapnya
dalam diam
dalam pengertian yang mulia
tapi waktunya sudah cukup
saat mulut harus terbuka untuk bilang
"tidak"
waktu akhirnya habis
untuk kepala saya tetap tertunduk
sekarang waktu berajalan pergi
menjauh
menjadi lebih baik dari yang bisa saya gapai bersama ibu
terimakasih untuk kotoran itu
semoga kotoran itu tidak berbalik meracunimu
ibu
*ibu = wanita yang dengan enggan saya sebut namanya
Kamis, 06 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar