ini semua kutumpahkan di atas kertas kosong
segala warna merah pada amarah dan murka
kugariskan tebal tepat di permukaannya
warna marun yang lebih hitam lagi
kugoreskan dalam-dalam pada ujung kertasnya
dan kubentuk lingkaran dan garis-garis tak beraturan
kau tahu
aku marah
aku sangat marah
kau tahu
aku lelah
dan sangat ingin menertawakan diri karena tak memenangkan rasa lelah ini
kau tahu
aku ingin dan sanggup memusnahkan kotoran-kotoran yang berani mengusikku
karena sudah kukatakan
aku marah dan aku lelah
berakhir biarkan saja ini melihat garis akhir perjalanan
jangan lakukan percakapan kecil yang sebenarnya tak perlu
dan untukmu hai wanita yang selalu berseru
dengarkan
telingaku telah kusimpan dalam kantung
hingga suaramu jadi redup dan tak kuhiraukan
oh dan bahkan namamu, dirimu
sudah kuhapus dari memori hidupku
hahaha
lihat siapa yang menang mengatasimu
hahaha
--------------------------
tubuh yang menahan derita
terkulai di sebelah ranjang
tak mampu bermain watak
tak mampu berpura pura hebat
biarkan saja ia berlalu biarkan saja mereka menghujat
seolah-olah tubuh ini berbaju zirah
kuat menahan badai
dan tak remuk oleh sentimentilnya waktu,
akhirnya kusimpan ini
sebuah hati yang rasanya masih perlu dipelihara
biarkan raga membusuk dikotori dunia
tapi aku sedang berjalan menuju asal dari segala tujuan
dan akhir dari segala kekekalan
(aku pulang)
Kamis, 22 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar