temanku yang jauh di sana itu bertanya
"mengapa kau menyebut dirimu luntang lantung"
aku jawab
"begitulah keadaannya, tak tahu tempat pulang, disorientasi"
ia tanya lagi
"orang tua?adik?temanteman"
ah aku tibatiba merasa bisa membagi apa yang kusimpan sendiri dari dulu kala. yang memberatkan nurani dan mengiris iris pelan di dalam.
"tiba tiba mereka cuma jadi tempat singgah dalam perjalananku"
ia lalu bercerita tentang filosofi "berkelana"nya.
ia selalu naik motor, krn dengan menegendarai motor ia bebas menentukan arah langkahnya. saat ia beradu dengan angin, ia seolah melampiaskan apa yang dirasakan hati. tujuannya berkelana pun untuk selalu menemukan hal yang baru di luar. sehingga dia bilang dia tak perlu merasa luntang lantung...
aku suka filosofinya. tidak muluk, real sekali...
ah andai aku pun menemukan teman sepertinya menemukan motor untuk bersahabat dengannya di sepanjang jalan...mungkin aku tak perlu begitu kesepian sangat sepi
yaahh semua harus berjalan di jalannya sendiri bukan.
salamku untuk temanku yang baik itu,
(kalau ia baca)
Jumat, 26 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
siapa nak yang suka naik motor?
oknum * ya bec hahahha
yee ga juag ini dalam batas imaji gue kok hha, bnyk bu...tukang ojek pada naik motor
Posting Komentar