aku takut bermain di luar. kata mereka di luar banyak serigala. yang mengawasi di balik rumputrumput yang bergerak oleh angin. suara desis mereka yang kelaparan menyatu bersama gesekan dedaunan, dan liur mereka menetes smapai ke dalam bumi saat mereka menanti mangsa.
aku tidak takut dengan kematian yang siap mnjemputku jika aku termangsa mereka, namun aku takut dng rasa sakit yang mereka torehkan saat taring taring itu menancap dan mencabik kulit dan dagingku. rasa sakit bahkan tak mampu menggambarkan rasanya.
ada butiran kecil airmata yang menggenang jika harus memikirkan sakit itu. tapi toh aku tetap harus berjalan keluar. bermain dan jadi dewasa di halaman bahkan di sarang serigala itu. aku tahu aku suka kehilangan arah saat bermain namun mereka bilang aku harus mencoba,paling tidak mencoba berani melihat keluar.
maka aku bawa sebanyak banyaknya permen dan coklat di tas, supaya jika aku merasa sedih dan lemah aku dapat kesukaan dari manisan manisan itu. juga kubawa sebuah mantel besar untuk melindungiku dari angin malam yang sanggup merubuhkan punggungku dalam sekejap saja. dan terakhir kubawa kompas untuk menuntuku melangkah...
jadi apakah aku siap menghadapi serigala-serigala lapar itu? entahlah yang terpenting di sini aku hidup di luar dan jadi dewasa oleh peradaban.
langit lindungi aku di bawah kemegahanmu dan bumi jadikanlah kaki kuat berpijak di atasmua supaya sampai maut nanti datang aku jadi seorang yang tangguh menyelesaikan dekade dekade hidup di halaman.
Minggu, 28 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar