SELAMAT TAHUN BARU 2009
semoga kakikaki bisa jadi inspirasi
angin bisa menghantarkan mimpi
dan kita ya kita tetap bersemangat
SELAMAT TAHUN BARU 2009
sinar yang berpijar di kaki
merambah masuk ke dalam sum sum dan nadi
jadi suatu pola aliran
mengarungi jiwa
dan berputar dalam metabolis manusia
yang manggangu detak jantung
menegangkan saraf saraf yang tersambung pada rasio
dan menyentuh kebusukan pada lingkar hati
aku sendrian mencari tahu
dimana dan kemana ini akan bermuara
atau darimana dan bagaimana ini bersumber
ladang ilalang yang tumbuh menggoda
mengajak bercinta si itu dan si ini
diam-diam saat metabolis mereka terganggu oleh sinar kaki ini
jadi kalau kutemukan nanti
sebuah tempat untuk menepi dan menghilangkan lelah
aku mau pilih suatu pasar yang ramai
supaya orang orang tak bernama itu melindungiku
dari tuduhan
dari masa lalu
dari masa depan
dan membiarkan aku beristirahat
sebab aku sudah selesai menagrungi jalan sinar di kaki
dan kehabisan energi
Surat untuk dia
Sore ini aku terbangun . di tengah hujan deras di langit sore. Hujan memanggil-manggil namaku. Dan aku memandang ke sana, mencari ke mana-mana. Tapi dia tidak ada. Lalu kulangkahkan kakiku untuk mulai menemukannya.
Anak tangga berbunyi tiap kali aku melangkah, menuruninya. Lantai yang tersapu bersih, menampakkan bayangan wajahku yang suram menghiasi pemandanganku. Kosong. Tak ada siapapun, tak ada yang bergerak. Semua diam menatap balik padaku tanpa perasaan.
Memanggl-manggil namamu aku dalam kesunyian, tapi hanya sepi yang memantul balik ke arahku. Aku kantongi sepi, tapi suasana tak berubah. Jadi kulepaskan lagi sepi.
Di luar angin menderu-deru. Langit yang harusnya berseri kemerahan, pucat kelabu seperti kehabisan nyawa. Petir dan gelegarnya saling memanggil-manggil di balik awan hitam, dan aku berdiri di balik jendela besar yang membatasi aku dan langit.
Kau tidak ada dimana pun. Dan hatiku makin gelisah. Benarlah kata orang kita akan selalu merindukan tempat dimana dulu kita hidup dan bergantung. Tempat yang kita diami dulu saat tubuhku belum mampu bergerak, sendi dan otot belum menyatau, bahkan indera masih lumpuh. Dulu saat kita berbaring di sana maka kita aman. Kita makan apa yang dia makan, kita minum apa yang dia minum, dan kita habiskan darahnya sampai kita bisa lihat cahaya.
Tak heran jika sekarang aku masih mencari ruang itu. Walau aku tahu aku takkan mungkin kembali ke sana. Namun perlindunganku, rasa aman dan nyamanku bersumber di sana.
Langit masih hitam, gelegar pertir masih berseru dan hujan… masih saja asikk dengan iramanya sendiri. jadi kuputuskan untuk di sini, diam. Menunggu sampai kau datang. Dan membiarkan kesepian menemaniku smpai pintu itu terbuka dank kau hadir lagi.
Aku mau pergi melukis
Melukis apa?
Melukis semua yang indah
Yang indah dimana?
Di mata di hati di jiwa
Di mata di hati di jiwa siapa?
Di mataku di hatiku di jiwaku
Yang seperti apa indahnya?
Yang seperti kamu
Aku ingin membuatnya
Merangkainya dengan jariku
Menyimpulkannya
Lalu kubawa padamu
Biar kau kenakan hari ini
Walau aku hendak pergi
Tidak pasti apa kembali
sampai berjumpa SRI
KATAKAN KATAKATA MARI BERMAIN KATAKATA