menunggu di bawah jam yang detaknya tak melambat
ia membalut tubuhnya dengan selimut di atas kain yang empuk
menanti sambil memenjarakan diri dalam doa
ayah mengganti wajahnya yang cemas
ayah menuju ke pintu pagar
menjaga dengan hati yang dibesarkan
berharap aku segera tiba dari jalan panjang di sana
aku mencari jalan pulang di antara banyak jalan yang terbentang
bermimpi tentang rumah yang memanjaku
aku kirimkan salam untuk mereka
aku bisikan pada debu yang mengelupas dari kulitku,
"tidurlah ayah ibu. jangan tunggu aku pulang. sebab belum kutaklukan jalan yang ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar