kamu mampir hari ini
menghampiri aku yang tengah patah hati ditinggal rabuda
kamu duduk di kursi dimana rabuda biasa duduk
rabuda biasa duduk di sana,
memetik gitar
memperhatikanku melantunkan sajak
kemudian memangkuku
dan mencium tengkukku
ah kamu seperti rabuda
tapi kamu rabuda yang sesaat
sebab kamu tidak memetik gitar
kamu menggesek violin
kamu juga tidak memperhatikanku melantunkan sajak
kamu melihatku menangis
dan saat kamu memangkukku
kamu mengerang menahan pilu
kamu bilang padaku
"aku bukan rabuda, aku bukan rabuda"
memang bukan
karena kamu hanya mampir hari ini
kamu pasti pergi besok
tapi aku butuh rabuda malam ini
maka aku dudukan kamu di sana
walaupun kamu berdarah menahan duka
sebab di tanganmu terukir namaku
kamu bilang
"dua tahun lalu,dua tahun sejak kau dan rabuda bercinta...aku ukir namamu di nadiku"
aku berbisik
"aku mau rabuda,aku mau rabuda"
esoknya,
kursi itu telah sepi ditinggal rabuda dan kamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar