ternyata kopi di dalam gelas telah merembes melalui celah retakan di bawah gelas. luput dari pandangan saya. dan saat saya bangkit dari duduk tulang saya terasa berpelukan satu sama lain, enggan dipisahkan. sehingga saya terpaksa merenggangkannya. keras,KRAAKK...
jarum jam juga telah berlari meninnggalkan tengah malam, menjemput pagi. udara dingin di luar kaca jendela perlahan merambat makin tajam ingin masuk ke dalam. dan intensitas sepi itu meningkat walau kaca televisi tidak berhenti memantulkan bias warna dan bunyi.
aku membaringkan diri dengan malas setelah segelas air putih berhasil kularikan melalu tenggorokan yang kering kerontang.
"ah malas melanjutkan"
aku membuka beberapa jendela baru di depan layar, memandangi dunia dunia yang berbeda melalui jendela-jendela itu. membosankan. semu ternyata lebih fana dari realita, cepat berubah cepat merangsang cepat membosankan...
mata telah membengkak hitam tiada ampunan.
tubuh bereaksi minta dibaringkan
otak minta dimatikan
dan di tengah hiruk pikuk tubuh saya menanggapi situasi
saya merasa sepi sekali
sebab saya sadar
saya manusia menit terakhir yang masih hidup di menit-menit paling hening dalam dunia ini
saya punya 1001 hari untuk berlari mengejar bahan
tapi saya duduk diam saja
kini saya tertekan lebih dari apapun
dan sekali lagi
tubuh saya histeris mohon ampunan
ISTIRAHAT ISTIRAHAT TOLOOOOONG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar