sialnya
bicara tentang cinta
selalu bikin mual kepalaku
dan ingin muntah di antara sela-sela jempolku
rusukku ini, yang menopang tubuh
sudah mencakar-cakar kulit dagingku
sialnya
dia tidak berhenti
hampir-hampir kubiarkan bagian jiwaku yang lain
mengejar ajalnya hingga ke batas langit sana
namun berhasil kucegah
"jangan"
kataku
"kita ini mahkluk-mahkluk minorotas
yang ditertawakan sekalipun sedang serius
kalau kau membunuh ajalnya
kita pasti ditertawakan
atau ditelanjangi
lebih baik kita dengarkan cinta versi mereka
yang katanya lebih manis dari madu
kalau cinta versi kita itu
memang bau
seperti kentut di simpan dalam toples"
satir
kasihan
aku ini cuma lupa menggunakannya
bukan tak punya
(siapa yang tahu mengapa anjing menyusu anaknya)
Rabu, 02 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar